Oleh warga, korban pun dibawa ke petugas medis di kampungnya.
Tak lama, ibu kandung korban mendapatkan laporan dari tetangga jika kaki anaknya berdarah.
Ibu kandung korban segera bergegas pulang ke rumah, namun anaknya telah dilarikan ke petugas medis untuk dibawa ke rumah sakit.
"Saya sedang di pasar untuk belanja kebutuhan jualan, saudara saya nyusul, katanya anak saya berdarah kakinya," jelas ibu kandungnya di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).
2. Pelaku Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mnengatakan, J memiliki riwayat gangguan jiwa.
“Setelah didalami, ternyata ayahnya ini ada riwayat gangguan jiwa," ucap Ato kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/12/2022).
Hingga saat ini motif pelaku melakukan aksi kekerasan tersebut masih belum diketahui.
KPAID akan mendampingi korban beserta ibunya baik secara fisik maupun psikis.
Baca juga: Perempuan di Sumba Timur Aniaya Anak Tiri, Saking Takutnya Korban Sampai Buang Air Besar di Celana
Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo pun membenarka tersangka memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa usai dibuktikan dengan riwayat pemeriksaan kejiwaan di sebuah rumah sakit.
Pihaknya pun akan memeriksa kejiwaan tersangka untuk melengkapi penyelidikan kasus kekerasan terhadap anak ini.
"Memang informasi dari kita dapat pernah dirinya ke rumah sakit untuk berobat tentang gangguan jiwa. Kita juga akan periksa kejiwaan korban. Beberapa keterangannya memang berubah-ubah, tapi dengan pendekatan baik akhirnya terungkap dan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan," ujarnya.
3. Cekcok dengan Istri
Motif pelaku menganiaya anaknya akibat kesal setelah cekcok dengan istrinya yang meminta anak bungsunya segera disunat.