News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dosen Universitas Jambi Aniaya Mahasiswa Disabilitas, Sudah Ditahan dan Terancam 2 Tahun Penjara

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Dosen di Universitas Jambi melakukan penganiayaan ke mahasiswa disabilitas. Kini dosen tersebut telah menjadi tersangka.

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Universitas Jambi berinisial D ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan oleh pihak Polda Jambi.

Ia terbukti telah menganiaya mahasiswa disabilitas bernama Artur Widodo dan terancam hukuman 2 tahun penjara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta menjelaskan penetapan tersangka ini dilakukan setelah petugas memeriksa sejumlah saksi.

"Ya, dari yang sebelumnya status saksi sekarang sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan malam ini langsung kita tahan,"  ujarnya pada Kamis (22/12/2022) dikutip dari TribunJambi.com.

Selain melakukan penganiayaan, pelaku juga melakukan pengancaman kepada Artur Widodo.

Baca juga: Pelaku Penganiayaan Anak Tiri hingga Tewas di Subang Baru 3 Bulan Menikahi Ibu Korban

Kini kasus pengancaman sedang dalam tahap pemeriksaan.

"Kan memang sempat viral adanya pengancaman itu, nah untuk mempermudah pembuktiannya kita tetapkan sebagai tersangka, dan semua berkas sudah kita lengkapi," ungkapnya.

Menurutnya petugas saat ini fokus menangani laporan penganiayaan, sedangkan dugaan pengancaman masih menunggu laporan dari korban.

"Sementara kita tangani penganiayaan dulu, dan juga korban belum melakukan laporan terkait ancaman melalui telepon itu," terangnya.

Ilustrasi penganiayaan (Istimewa)

Kronologi kejadian

Kasus penganiayaan ini dialami Artur Widodo, Mahasiswa Fakultas Porkes Universitas Jambi pada Jumat (16/12/2022).

Awalnya Artur Widodo meminta izin tidak mengikuti ujian kepada pelaku melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Putri Raja Keraton Solo Dilaporkan ke Polisi Dugaan Penganiayaan, Begini Kronologisnya

"Memang ada jadwal ujian sama dia. Tapi sampai sore tidak ada kabar sama sekali, karena besok saya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," jelasnya dikutip dari TribunJambi.com.

Pelaku menjawab izin tersebut dengan marah-marah dan meminta korban mendatangi ruangannya.

Ketika mendatangi rungan pelaku, korban yang merupakan disabilitas langsung ditarik dan dipukul ketika sedang di tangga.

"Saat tiba di tangga langsung ditarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," bebernya.

Panganiayaan juga dilakukan pelaku di ruangan kerjanya dengan mencekik dan mendorong korban.

"Saya juga ditanya ibu saya kerja apa, dan mengancam pasal perkuliahan, dia juga memaki saya buntung (cacat)," tandasnya.

Sedangkan untuk pengancaman, dilakukan pelaku saat sedang melaporkan kejadian ini ke Polda Jambi melalui telepon.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJambi.com/Aryo Tondang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini