Kata Ahli
Dosen Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) , Tinong Citaning Harisuci, mengungkapkan banyak faktor psikis yang menjadi latar belakang kenapa AB membunuh ibunya.
“Secara psikologi kalau sampai berbuat seperti itu (pembunuhan), artinya secara kesehatan mentalnya dia sedang tidak baik-baik saja, sedang merasa tidak nyaman."
"Kondisi ketidaknyamanan ini meledaknya bisa sampai pada kondisi perilaku destruktif, hingga mencelakai orang lain,” tutur Tinon di UMK, Kamis (29/12/2022).
Kondisi tidak nyaman, kata Tinon, ada banyak penyebabnya.
Satu diantaranya faktor genetik untuk agresif yang mengarah pada antisosial atau genetik psikopat.
"Setiap orang, dalam beberapa teori psikologi itu membawa sifat bawaan agresif, hanya saja norma serta contoh yang ia terima dari lingkungan juga turut mempengaruhi perilakunya," jelasnya.
Tak hanya sebatas lingkungan sekitar, lingkungan seperti di meda sosial juga bisa berpengaruh.
Baca juga: Ibu Brigadir J Mengaku Didatangi Yosua dalam Mimpi: Menangis, Tunjukkan Luka Tembak, dan Berteriak
Meski begitu, Tinon menegaskan dirinya tak bisa menghakimi latar belakang atas perilaku AB yang membunuh ibunya.
Akan tetapi, secara umum hal itu bisa diketahui dari gangguan apa yang sedang tersangka alami.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Rezanda Akbar D)(Kompas.com, Puthut Dwi Putranto Nugroho)