"Rasanya hampir juga putus asa. Mau pulang ke Jakarta aja," jelasnya.
Setelah melobi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, akhirnya pertemuan antara kakak dan adik tersebut dapat dilakukan.
"Alhamdulillah Tuhan berkata lain. Tadi malam banyak bicara. Pagi ini kami bisa ketemu."
"Habis ashar kami bisa mempersatukan hari ini kami bisa merangkul ayahanda tercinta," ujarnya.
Dalam melobi PB XIII, Herniatie mengaku mengalami kesulitan.
"Ya sulit, tapi mungkin ini saya anggap sebuah amanah. Alhamdulillah sudah saya jalankan hari ini," tambahnya.
Baca juga: Apa Itu Kanjeng Raden Tumenggung? Gelar Bangsawan Gus Samsudin dari LDA Keraton Solo
Ia berharap dengan pertemuan kedua kubu ini dapat berdampak positif untuk kelestarian Keraton Kasunanan Surakarta.
"Ke depannya harus rukun itu aja. Enggak ada lain," pungkasnya.
Permaisuri GKR PB XIII yang ikut dalam pertemuan tersebut juga menginginkan yang terbaik untuk Keraton Solo.
"Tidak terlepas juga komunikasi dengan istri beliau. Pada dasarnya menginginkan semua menjadi baik," terangnya.
Kedepan Herniatie mengaku siap jika diminta bantuan oleh pihak Keraton Solo.
"Kalau saya diminta untuk bantu saya siap bantu," ungkapnya.
Kata Gusti Moeng
Sebelum bertemu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Gusti Moeng yang juga ketua LDA Keraton Solo disambut Putra Mahkota, KGPH Purbaya.
Gusti Moeng mengatakan KGPH Purbaya yang mengantarkannya bertemu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.
Baca juga: Alasan Kubu Sasonoputro Tolak Mediasi Konflik di Keraton Solo, Ingatkan Perjanjian Tahun 2017
"Saya datang sungkem, saya bilang ke Dalem (PB XIII) dan mengatakan izin masuk keraton lagi hanya akan bekerja."
"Kalau dianggap salah, saya minta maaf dan semua ini kita sudahi (konflik) paling utama itu," ujarnya pada Selasa (3/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII sempat menangis dalam pertemuan yang berlangsung satu jam tersebut.
"Ya Sinuhun nangis ya tak elus-elus aja. Pun mboten sah muwun (menangis). Mboten sah menggalih (berprasangka) ke saya jelek."
"Saya enggak mungkin apa-apa ke Kang Mas. Kang Mas itu kan yang nyengkuyung (menjunjung tinggi) kita semua," jelas Gusti Moeng.
Ketika bertemu dengan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Gusti Moeng menyatakan siap bekerja untuk melestarikan Keraton Solo.
"Hanya akan kembali bekerja. Hari ini kami sudahi. Itu yang paling utama," terangnya.
Baca juga: Kubu LDA Buka Keraton Solo untuk Wisatawan Umum, Kubu Sasonoputro Sebut Salahi Adat
Ia mengungkapkan kondisi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII yang tidak bisa berjalan dan berbicara.
"Seperti yang njenengan lihat Sinuhun sulit untuk bicara. Duduk sulit untuk berjalan. Di kursi biasa."
"Itu kamar dhahar (makan), tapi untuk kamar tidur," tuturnya.
Menurutnya, ada beberapa pesan penting yang disampaikan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dalam pertemuan ini, salah satunya pelestarian Keraton Solo.
"Kami harus menjalankan pesannya Sinuhun PB XII. Kita bersama-sama untuk menjaga Keraton, lestarinya Keraton."
"Bisa lestari sampai akhir zaman," pungkasnya.
Gusti Moeng merasa sangat senang bisa bertemu lagi dengan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII yang merupakan kakak kandungnya.
"Ya kalau saya bicara begini sudah berapa tahun. Sejak 2012. Rekonsiliasi itu sudah tidak bicara dengan Sinuhun."
"Baru terus 2017 kita tidak boleh masuk itu ya baru ini," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Adi Surya Samodra) (Kompas.com/Fristin Intan)