Sementara itu Ketua KKST Kota Sorong, La Tumpu, memastikan Wage Suti bukan bagian sindikat penculikan anak seperti yang dituduhkan warga.
La Tumpu mengatakan Wage Suti adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa alias ODGJ.
Karena kondisinya itu, Wage Suti kerap jalan sembarangan.
"Kami tegaskan, korban yang tadi dibakar bukan merupakan pelaku penculikan anak."
"Dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," tegasnya saat mendatangi Mapolresta Sorong Kota, Selasa.
Santunan Pemkot Sorong Rp 50 Juta
Sementara itu Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya, memberikan santunan Rp 50 juta untuk untuk pemulangan jenazah wanita korban pembakaran.
Jenazah wanita bernama Wage Suti itu dipulangkan ke kampung halamannya menggunakan pesawat.
Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga, ikut mengantarkan jenazah Wage Suti ke Bandara Domine Edwar Osok DEO Sorong.
Ia menyerahkan santunan sekaligus melepas jenazah untuk dipulangkan ke kampung halaman Sulawesi Tenggara.
"Pemkot Sorong beri santunan Rp 50 juta yang kami serahkan kepada ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST)," kata George Yarangga kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
George Yarangga minta masyarakat agar tidak mudah termakan isu yang kebenarannya belum pasti.
Apalagi, isu-isu di media sosial itu cepat sekali beredar.
Baca juga: Diduga Jadi Sindikat Penculikan Anak, Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup oleh Warga hingga Tewas
Pemerintah sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait isu penculikan anak di wilayah Kota Sorong.