Tanggapan Wali Kota Blitar
Wali Kota Blitar, Santoso, tidak menyangka Samanhudi Anwar terlibat dalam perampokan yang dilakukan pada dini hari di Rumah Dinasnya.
"Saya tidak bisa menyampaikan karena itu kondisi sulit bagi saya untuk membayangkan."
"Karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya (oleh saya). Kita berdoa mudah-mudahan (Samanhudi) diberikan kesadaran dan kembali ke jalan yang baik," paparnya, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Rancang Aksi Perampokan di Dalam Lapas Selama Satu Tahun
Ia mengaku hubungannya dengan Samanhudi Anwar sampai saat ini masih baik dan menganggapnya sebagai senior.
"Hubungan tetap baik, apapun bentuknya saya tetap menghargai beliau (Samanhudi), ketika beliau jadi Wali Kota saya jadi wakilnya, ketika beliau jadi ketua dewan saya jadi sekwan."
"Selama ini, beliau tetap saya anggap sebagai mantan atasan dan pimpinan, karena jasa beliau sampai sekarang juga dikenang masyarakat," tandasnya.
Namun, Santoso belum pernah bertemu lagi dengan Samanhudi Anwar sejak mantan atasannya tersebut bebas dari penjara pada 10 Oktober 2022.
"Karena kesibukan dan kegiatan saya padat, saya belum pernah ketemu (Samanhudi). Tapi saya tetap positive thinking karena beliau (Samanhudi) mantan atasan saya," imbuhnya.
Samanhudi Anwar Terancam 4 Tahun Penjara
Samanhudi Anwar disebut tidak menerima uang hasil dari perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.
Perampokan itu dilakukan oleh lima orang yang telah merencanakan aksinya pada Senin (12/12/2022).
Para perampok yang beraksi pada dini hari ini berhasil membawa uang Rp730 juta dan sejumlah perhiasan.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto, menjelaskan Samanhudi Anwar sama sekali tidak menerima bagian dari hasil perampokan.
Baca juga: Terlibat Perampokan Wali Kota Blitar, Ini Peran Samanhudi Anwar hingga Responsnya Soal Balas Dendam