Ia mengatakan, AT biasanya mendapat pasokan kerupuk kemplang dari Palembang, kemudian menjualnya di wilayah Desa Kubang dan sekitarnya.
Sejak datang ke Desa Kubang pada Agustus 2021, AT menempati rumah kontrakan yang ditinggali bersama istri serta anaknya.
Namun, saat ini rumah yang telah digeledah tim Densus 88 tersebut dalam keadaan kosong, bahkan istri dan anak AT juga tidak ada.
Baca juga: Polri Ungkap 6 Tersangka Teroris yang Ditangkap di Sejumlah Wilayah Diduga Kelompok Jamaah Islamiah
"Rumahnya kosong, (istri dan anak AT) enggak tahu ke mana, mungkin dibawa pergi atau seperti apa saya tidak mengetahuinya," kata Wawan Karyawan.
Pihaknya mengakui, beberapa jam setelah menangkap AT, tim Densus 88 kembali ke Desa Kubang untuk menggeledah rumahnya.
Dari informasi yang disampaikan petugas yang melakukan penggeledahan tersebut terdapat beberapa barang yang disita dari rumah AT.
"Di antaranya, dua unit ponsel, buku tabungan, kartu ATM, buku kecil yang berisi catatan tentang jihad, dan lainnya," ujar Wawan Karyawan.
Tidak ditemukan senjata
Pihaknya memastikan tidak ada senjata apapun yang ditemukan dari rumah yang ditempati AT bersama istri serta anaknya tersebut.
"(Kalau) senjata enggak ada, hanya itu yang disita dari hasil penggeledahan rumah AT, saya tidak terlalu hafal," ujar Wawan Karyawan.
Baca juga: Polri Benarkan Tangkap Seorang Tersangka Teroris di Lampung, Rumahnya Langsung Digeledah
Ia menyampaikan, AT beserta anak istrinya merupakan pendatang dari Palembang dan kini telah menjadi warga Desa Kubang.
Bahkan, rumah yang kini kondisinya kosong itu dikontrak AT selama tinggal di Desa Kubang bersama keluarganya sejak Agustus 2021.
Diduga terlibat JI
AT diduga jaringan Jamaah Islamiyah (JI).