TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang terjadi sejak Senin (13/2/2023) dini hari tidak hanya mengakibatkan Kota Makassar banjir, namun daerah didekatnya yakni Kabupaten Maros juga terkena banjir.
Banjir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan membuat sejumlah wilayah di tujuh kecamatan terendam banjir.
Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan, kecamatan yang terkena banjir merupakan daerah yang sudah sering terdampak banjir.
"Dari 14 kecamatan, ada 7 yang terdampak, yakni Marusu, Maros Baru, Lau, Turikale, Mandai, Simbang, dan Bantimurung," ungkapnya, Selasa (14/2/2023), dikutip dari TribunMaros.com.
Ia menambahkan, ratusan rumah dan sawah di Maros juga terendam banjir.
Baca juga: Banjir Menerjang Lombok Barat, Seorang Anak Delapan Tahun Dilaporkan Tewas
Menurut Fadli, ada kemungkinan wilayah yang terendam banjir akan bertambah karena intensitas hujan masih cukup tinggi.
"Kemungkinan hari ini akan bertambah parah karena debit air belum turun, sementara hujan masih terus terjadi," sambungnya.
Air banjir di Maros dapat mencapai lutut orang dewasa bahkan hingga 1 meter.
Warga Maros saat ini msih bertahan di rumahnya masing-masing dan belum ada yang dievakuasi ke posko induk di Kantor BPBD Maros.
"Kalau di posko induk belum ada. Tapi yang ada tadi malam 14 warga di kalabbirang diungsikan ke kantor camat Bantimurung," bebernya.
Kepala desa diminta untuk menyediakan posko tanggap bencana yang dapat digunakan sebagai tempat mengungsi bagi warga yang rumahnya terendam banjir.
Baca juga: Infrastruktur Rusak akibat Banjir, PT Freeport Hentikan Sementara Aktivitas Penambangan & Pengolahan
"Yang lokasinya dianggap aman bila terjadi banjir," jelasnya.
Diketahui, sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan terendam banjir seperti Makassar, Maros, Pangkep, dan Soppeng.
Namun, banjir di Makassar merupakan yang terparah di Sulawesi Selatan.
Banjir Terparah di Makassar Dalam 40 Tahun Terakhir
Banjir kali ini bisa dikatakan sebagai banjir terbesar di Makassar dalam 40 tahun terakhir karena 14 kecamatan di Makassar semuanya terdampak banjir.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan genangan air merata dari level 40 cm hingga 120 cm.
"Semua kecamatan kena banjir," ujarnya, Senin (13/2/2023) dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Banjir di Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan Bolehkan ASN untuk WFH dan Siswa Belajar Online
Selain itu, empat kelurahan yang langganan banjir seperti Tamalanrea, Biringkanaya, Manggala, dan Rappocini hampir 50 persen wilayahnya tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 170 cm hingga 200 cm.
Pemerintah setempat telah menyiapkan 21 titik pengungsian yang kini ditempati oleh 1.869 jiwa yang mengungsi.
Data sementara menunjukkan sebanyak 554 unit rumah terendam banjir hingga saat ini.
Pada Senin sore, banjir perlahan mulai menyurut, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi masih akan terjadi hujan pada hari ini, Selasa (14/2/2023).
Danny Pomanto menjelaskan, dari prediksi BMKG, skala dampak banjir di Makassar masih akan berlanjut hingga minggu terakhir di bulan Februari 2023.
Penyebab Banjir
Sebelumnya, Danny Pomanto mengungkap banjir kali ini tidak hanya terjadi di pinggir kota, namun juga di tengah kota.
Saat meninjau lokasi banjir, kaki Danny Pomanto terendam air karena ketinggian banjir mencapai satu meter.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Hujan Lebat Potensi di 30 Wilayah, Senin 13 Februari 2023
Banjir di Makassar kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Minggu (12/2/2023) malam.
Selain itu, pasang air laut juga menyebabkan sebagian wilayah Kota Makassar dikepung banjir.
"Sebenarnya pasangnya tidak terlalu tinggi karena dua kali titik pasang hari ini, tadi jam 9 (pagi) dan sebentar jam 6 (sore) lebih tinggi dari pada sekarang," ujarnya, Senin (13/2/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
Menurut Danny, cuaca ekstrem yang terjadi di Makassar berlangsung hingga sore hari.
Danny mengingatkan banyak kendaraan yang sudah tergenang banjir dan tidak dapat berjalan.
"Selamatkan diri kita, selamatkan anak dan keluarga kita, pastikan ada di rumah dan sekali lagi hindari di luar rumah, karena banyak mobil terjebak dan tidak bisa jalan lagi," imbuhnya.
Untuk warga yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi call center Pemkot Makassar lewat 112.
"Kami stand by, kami siap beri bantuan kita berdoa agar banjir segera turun dan kita bisa dapat pertolongan Allah," ucapnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMaros.com/Nurul Hidayah) (TribunMakassar.com/Siti Aminah) (TribunTimur.com/Thamzil Thahir)