Pihaknya kemudian meminta serum dikirimkan dari Jakarta dan baru tiba di rumah sakit pada Senin (13/2/2023) sekira pukul 17.30 Wita.
Meski Aji sempat disuntikkan serum sebanyak satu dosis, kondisinya sudah terlanjur menurun.
Anang menjelaskan jeda antara Aji digigit ular dengan diberi suntikan serum terlalu lama sehingga kondisi tubuh Aji sudah sangat lemas dan dinyatakan meninggal.
"Seharusnya lebih cepat lebih baik," bebernya.
Keluarga Aji, Rizky Akbar mengatakan prosedur yang dilakukan untuk menangani Aji sudah benar, tapi kondisi tubuh korban sudah lemas karena serum datang satu hari setelah gigitan ular.
Baca juga: Damkar Jakarta Barat Amankan Ular Sanca 4 Meter Bersembunyi di Pohon Kelapa
"Setelah serum disuntikkan dan observasi selama 8 jam. Namun belum sampai 8 jam, tepatnya dini hari sekitar jam 0.30 WITA di sana mas Aji itu agak sedikit kritis."
"Dan meninggal jam 1.30 WITA. Langkah sebenarnya sudah sesuai prosedur namun takdir berkehendak lain," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunJogja.com.
Rizky Akbar menjelaskan Aji adalah sosok yang gigih memperjuangkan mimpi agar profesi yang berkaitan dengan ular dapat menghasilkan uang.
"Impian-nya (mas Aji) itu ingin membuat snake handler itu sebagai profesi yang diakui. Ada sertifikasi dan ada legalitasnya sehingga menjadi profesi yang dalam tanda kutip bisa menghasilkan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanjarmasin.com/Muhammad Syaiful Riki) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifuddin)