Laporan Wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani
TRIBUNNEWS.COM, PINRANG - Samsul (52), petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dirawat intensif selama 4 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang pada Rabu (22/2/2023) malam.
Samsul bertugas di TPS 20 wilayah Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto.
Samsul meninggal diduga kelelahan usai menjalankan tugasnya.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat & SDM KPU Pinrang, Ali Jodding mengatakan, Samsul sempat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih secara door to door ke rumah warga pada Minggu (19/2/2023).
Baca juga: Jelang Masa Kampanye, Partai Politik Peserta Pemilu 2024 Diperbolehkan Melakukan Sosialisasi
"Pak Samsul beberapa hari yang lalu melaksanakan tugas pendataan. Tapi kondisinya drop " kata Ali saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).
Dikatakan, usai Coklit, Samsul sempat pulang ke rumah dan tidak sadarkan diri.
Pihak keluarga langsung membawa Samsul ke RSUD Lasinrang Pinrang.
"Pak Samsul dirawat selama 4 hari di ruang ICU dan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam," tuturnya.
Ali menuturkan, kelelahan menjadi penyebab utama meninggalnya Samsul.
"Diduga Pak Samsul kelelahan selama menjalankan tugas sebagai pantarlih. Apalagi tugas beliau harus datang ke rumah warga untuk memastikan data pemilih. Jadi mudah capek," terangnya.
Ali menuturkan, kemungkinan anak almarhum Samsul akan menggantikan tugas sang ayah.
"Kemungkinan nanti yang menggantikan tugas Pak Samsul itu anaknya sendiri. Nanti kami lihat mekanismenya seperti apa," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu Jabarkan Kerawanan Sebelum Pemilu di LN, dari Politik Uang hingga Ketidaknetralan ASN
Sebelumnya, Ketua KPU Pinrang Alamsyah, mengimbau pantarlih di Kabupaten Pinrang untuk menjaga kesehatan.