TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tanggapan SMK N 5 Samarinda, Kalimantan Timur soal siswanya yang mengamuk sambil bawa senjata tajam ke sekolah.
Mewakili SMKN 5 Samarinda, guru bagian kesiswaan, Rimiono mengatakan, siswa tersebut ternyata telah dikeluarkan dari sekolah, Senin (27/2/2023).
Rismiono juga mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (23/2/2023).
Lalu keesokan harinya, siswa yang mengamuk tersebut mendapatkan skorsing dari sekolah.
"Jadi peristiwa itu Kamis (23/2). Jumatnya (24/2) anak itu kita skorsing. Seninnya kami rapat dengan semua guru dan memutuskan sanksi tegas itu," jelas Rismiono kepada TribunKaltim.co pada Rabu (1/3/2023).
Ternyata, siswa tersebut ditindak tegas karena telah berkelahi sebanyak tiga kali.
Baca juga: Siswa SMK di Samarinda Ngamuk sambil Bawa Parang ke Sekolah, Aksinya Viral di Media Sosial
Sebelumnya, siswa yang mengamuk tersebut telah dibuatkan surat perjanjian bermaterai untuk tak mengulangi perkelahian.
"Anak ini juga sering tidak masuk, terlambat dan berkelahi. Bahkan pernah dipanggil reskrim (Polres Samarinda)," bebernya.
Meski telah dikeluarkan, pihak sekolah juga tetap akan membuatkan rekomendasi jika siswa tersebut ingin berpindah sekolah atau mengejar Paket C.
"Terkait peristiwa itu tidak ada permasalahan pribadi antara guru dan anak itu. Jadi kita semua tetap objektif saja," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ngamuknya siswa tersebut terjadi saat jam pelajaran olahraga untuk kelas Pemasaran.
Saat itu, materi yang diajarkan yakni materi dengan permainan lempar tangkap bola.
Saat pelajaran tersebut berjalan, disepakati bagi mereka yang kalah akan dikenakan jump squat.