Permainan pun berlangsung, hingga seorang siswa kalah dan gagal melakukan lempar tangkap bola.
Baca juga: Aturan Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, Begini Respons Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia
Namun, siswa tersebut tak mau melakukan hukuman, justru pergi meninggalkan area permainan.
Mengutip TribunKaltim.co, guru olahraga pun menemui siswa tersebut dan memintanya untuk melakukan sanksi yang disepakati.
"Gurunya tanya, tau kan sanksinya apa kalau tidak berhasil? Anak ini menjawab tau, tidur kan kalau gagal?" kata Rismiono.
Dari informasi yang ia dapat, sempat terjadi kontak fisik yang hingga kini belum diketahui seperti apa dan membuat siswa tersebut pergi meninggalkan sekolah.
"Tidak lama datang lagi anak itu bawa parang. Rumahnya memang dekat dari sekolah," jelas Rismiono.
Baca juga: Kirana Kotama Alias Thay Ming, DPO KPK Terkait Kasus PT PAL Indonesia Terlacak di Amerika Serikat
Ia pun datang ke sekolah sambil membawa senjata tajam dan berkeliling sekolah.
Siswa itu berkeliling sekolah sambil berteriak memanggil nama guru.
"Gurunya itu sembunyi di ruang guru. Jelas menghindar karena anak itu emosinya sedang tidak stabil," lanjutnya.
Siswa yang mengamuk tersebut pun berhasil ditenangkan dan diminta untuk pulang sekolah.
"Setelah itu anak itu kita suruh pulang biar tenang," jelasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunKaltim.co, Rita Lavenia)