"Sehingga karena tidak adanya panitia di jalur, peserta jadi mabal dari jalur (keluar dari jalur) dan memasuki kawasan savana yang mana di sana ada bunga rawa itu," terangnya, Rabu (8/3/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menambahkan para peserta tidak hanya melewati jalur yang sudah tersedia, namun juga melewati rawa, hingga camping ground.
Argo mewakili manajemen meminta maaf atas kejadian yang mengakibatkan kerusakan di area Ranca Upas.
"Kami sangat menyesalkan adanya kejadian itu, dan meminta permohonan maaf mewakili manajemen."
"Mungkin ke depannya menjadi pelajaran bagi manajemen kami terkait aturan, SOP, dan event-event tertentu, jadi kami akan atasi," lanjutnya.
Baca juga: Buntut Kerusakan Ranca Upas yang Viral, Pengelola Larang Segala Bentuk Event Trail dan Offroad
Menurutnya, panitia penyelenggara event motor trail ini berasal dari pihak luar.
"Kebetulan tadi pagi kami bersama masyarakat bersama dengan koperasi edelweis Ranca Upas, penggiat lingkungan, masyarakat, dan elemen lainya kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa."
"Tadinya luasannya sekitar 1,5 hektar (yang rusak) tapi kami tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektar," paparnya.
Ia menegaskan pihak panitia berbohong ketika mengajukan perizinan acara dengan menyebut peserta motor trail berjumlah 700 orang.
"Tapi ketika di cek ke lapangan, sekitar 1.600 orang peserta, jadi overload juga," sambungnya.
Pada awal perizinan, ia mengira pihak panitia sudah profesional menyelenggarakan event seperti ini, sehingga manajemen Ranca Upas tidak memantau langsung ketika acara.
"Kami rasa, kami pikir panitia akan sangat profesional terkait event ini, tapi pas pelaksanaan panitia blunder."
"Akhirnya para peserta masuk rawa padahal itu udah dilarang, kami sudah pakai race line tapi tetep peserta masih mabal," tambahnya.
Warga Marah Bunga Edelweis Rawa Rusak