Bima Arya menjelaskan, hal tersebut bukan tanpa sebab.
Bima Arya menilai, bahwa yang dilakukan oleh pelaku sudah bukan kategori nakal melainkan kategori sadis.
"Karena sudah sadis ini. Bukan kategori nakal tapi sudah sadis," jelas Bima Arya.
Bima Arya menyebutkan, bahwa sebenarnya hal ini merupakan kesalahan sistem yang ada.
Dimana, kejadian ini terjadi karena dibiarkan dengan pola yang sama.
Sejauh ini, Bima Arya menilai, pola tidak substantif dengan para murid kerap terlihat.
"Ya, ini kan polanya sama. Disekolah yang rawan, kemudian, terkait dengan hal hal yang tidak substantif. Masalah eksistensi, masalah pergaulan, masalah ego kelompok," tegas Bima Arya.
Baca juga: Pelaku Pembacokan Siswa SD Hingga Tewas Mengaku Salah Sasaran, Begini Tampang Pelaku
Bima Arya pun menggambarkan, jika Pemkot Bogor diberikan kewenangan lebih terhadap SMA maupun SMK, dirinya akan bertindak tegas langsung dengan menutup sekolah itu untuk membuat efek jera jika pelakunya merupakan pelajar.
"Dan saya dari dulu menginginkan sebetulnya pemkot lebih punya kewenangan untuk menindak tegas. Kalau saya punya kewenangan saya akan tutup sma itu. Tidak akan boleh lagi menerima harus seperti itu," tegas Bima Arya.
Bima Arya pun mengingatkan, kepada pihak yang berwenang atas SMA dan SMK memiliki visi untuk membentuk karakter muridnya.
Dimana, sekolah harus mempunyai ketegasan agar hal tersebut dapat terwujud.
"Pembinaan carakter building program, kemudian leadership serta ketegasan. Kata kuncinya ketegasan," tandasnya.
Penulis: Rahmat Hidayat
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembacokan Pelajar yang Tewas di Pomad, Ditangkap di Luar Kota Bogor