Namun, nyawanya tak bisa tertolong karena luka yang diderita cukup parah.
Satake mengatakan, setelah mendapat laporan terkait kejadian itu, tim Resmob Polresta Denpasar langsung mencari keberadaan para pelaku.
Hingga akhirnya, kedua pelaku ditangkap bersama barang bukti sebilah pisau yang terbuat dari gunting di rumahnya di Jalan Kenyeri, Denpasar Utara.
"Pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pemukulan dan penusukan," kata dia.
Pengakuan Sang Istri
Terpisah, istri Putu Eka Astina, I Nengah Wikarsini menceritakan kronologi yang ia ingat saat kejadian tersebut.
Ia mengaku saat itu dirinya sempat menolong suaminya.
“Saya sambil gendong anak bantuin suami saya. Semua saya tarik-tarik sambil teriak minta tolong,” ucapnya sambil terisak.
Menurut Nengah Wikarsini, para pelaku tak hanya 2 orang saja.
“Yang lakuin pemukulan itu banyak, semua itu harus dipanggil. Saya yang liat itu semua, saya enggak mau cuma 2 atau 4 orang, semuanya harus dihukum,” ujarnya.
Nengah Wikarsini menjelaskan, bahwa suami kesayangannya tersebut mengalami 8 luka tusuk di badannya.
Tak sampai di sana Nengah Wikarsini juga mengeluhkan penanganan Rumah Sakit Wangaya yang hingga satu setengah jam, pascakejadian tersebut masih belum dapat melakukan penanganan.
“Sampai di Rumah Sakit Wangaya, penangananya itu lambat, 1 jam setengah itu belum ditangani, sedangkan suami saya sudah luka parah,” katanya.
Ia mengaku, pada malam itu disuruh seorang pria bernama Pak De Gajah untuk merujuk suaminya ke Rumah Sakit Sanglah.