Bripka AS juga sempat dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan, sebelum ditemukan meninggal.
Baca juga: Anggota Polda Banten Tewas Diduga Bunuh Diri, Ibu Korban Mengira Letusan Senjata Suara Petasan
Istri korban, Jenni Simorangkir mengklaim suaminya selain dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga, juga sempat diancam oleh Kapolres Samosir.
Jenni mengatakan sebelum sang suami meninggal, dirinya dan Bripka AS sempat dipanggil oleh Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.
Kecurigaan atas kematian Bripka AS juga disampaikan Fridolin Siahaan selaku kuasa hukum keluarga.
Fridolon mengungkapkan adanya dugaan yang janggal terkait kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS).
Fridolin mengatakan Bripka AS diduga dijadikan tumbal untuk menutup kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.
"Jangan-jangan almarhum (Bripka AS) dikorbankan untuk menjadi tumbal dalam kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan," ungkap Fridolin, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (24/3/2023).
Ia mengungkapkan bahwa hal tesebut dilakukan agar kasus penggelapan pajak tersebut tidak bisa ditelusuri.
"Artinya supaya rantai ini terputus, jadi beliau sudah meninggal dan tidak bisa diambil keterangannya lebih lanjut."
"Dan siapa saja yang terlibat dalam kasus penggelapan tersebut tidak bisa ditelusuri," terangnya.
Baca juga: Kronologi Personel Polda Banten Tewas Diduga Bunuh Diri, Korban Masih Sempat Bangun Sahur
Kapolres dan Mantan Kapolres Diperiksa
Terkini sejumlah mantan dan Kapolres Samosir diperiksa Propam Polda Sumut buntut penggelapan pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar yang dilakukan Bripka Arfan Saragih.
Diketahui, penggelapan pajak yang dilakukan Bripka Arfan Saragih dan empat pegawai honorer Bapenda UPT Samsat, Pangururan Samosir ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 hingga tahun 2023 awal.
Sejumlah perwira menengah yang pernah menjabat pada periode itu ialah AKBP Agus Darojat, AKBP M Saleh dan AKBP Joshua Tampubolon.