TRIBUNNEWS.COM - Seorang janda di Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Jumiyem (64) ditemukan meninggal di dalam rumah, Kamis (6/4/2023).
Korban ditemukan meninggal pertama kali oleh kakak iparnya sekira pukul 06.30 WIB.
Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, mengatakan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini.
"Masih melakukan olah TKP dari Inafis Polres dan Polsek Cepogo. Ditemukan pertama kali oleh tetangganya," paparnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Korban Jadi 12 Orang, Hasil Autopsi
Wanita yang bekerja sebagai penjual bubur dan kebutuhan dapur tersebut, diduga meninggal karena dipukul benda tumpul pada bagian kepala.
Kasat Reskrim, AKP Donna Briadi, mewakili Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menduga korban meninggal karena dibunuh.
"Pembunuhan yang jelas. (Motifnya) masih di dalami," tandasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami luka terbuka di tubuhnya.
"Ada beberapa luka di tubuhnya. Sebagaian di kepala," pungkasnya.
Jasad korban masih diautopsi di Rumah Sakit Moewardi, Solo, Jawa Tengah.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk melengkapi hasil penyelidikan.
Untuk mencari jejak pelaku, polisi menerjunkan anjing pelacak.
Baca juga: Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dilakukan Sejak 2020, Pelaku Tidak Ingat Identitas 12 Korban
Kronologi Penemuan Korban
Kakak ipar korban, Suyati (71), menemukan jasad korban pertama kali di dapur rumah dalam keadaan penuh luka.
Suyati yang tinggal tidak jauh dengan rumah korban curiga karena korban tidak kunjung membuka warungnya ketika pagi hari.
Menurut Suyati, setiap pukul 06.00 WIB korban sudah membuka warungnya.
Ia tiba di rumah korban pukul 06.30 WIB dan pergi ke belakang rumah untuk memanggil korban.
Namun, korban sudah meninggal dalam posisi tengkurap.
"Tadi mau beli gula pasir, dia kan jualan di depan. Enggak ada di depan, jadi ke belakang buat membayar. Biasanya memang kalau enggak ada di depan ya di belakang," terangnya.
Merasa kaget, Suyati berteriak dan membuat para warga berdatangan ke rumah korban.
Suyati kemudian melaporkan kasus ini ke kakak kandung korban yang merupakan suaminya.
"Saya sebelumnya juga tak mendengar ada cekcok atau apa," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo)