Pasalnya, aksi pelecehan seksual tersebut dilakukan sejak tahun 2019 hingga tahun 2023.
"Kenapa kamu tega melakukan itu. Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah?"
"Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu?" tanya Ganjar pada tersangka dengan nada tinggi.
Mulanya, pihak kepolisian mencatat adanya 15 santri yang jadi korban.
Namun saat Ganjar bertanya, tersangka menjawab ada dua korban lagi yang kini sudah lulus.
"Berarti 17 korban, ada lagi tidak? Jujur saja," desak Ganjar, mengutip TribunBanyumas.com.
Ganjar mengaku marah dengan kejadian ini.
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Batang Cuma Modal Salaman Sebelum Cabuli 14 Santriwati, Dilakukan Sejak 2019
Menurutnya, kasus ini merupakan kasus yang serius di dunia pendidikan.
Pihaknya juga bakal menurunkan tim khusus ke lokasi untuk menindaklanjuti kasus pencabulan ini.
"Tentu kami marah, apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apapun," pungkas Ganjar.
Dua Korban sudah Lulus
Atas perbuatan bejatnya, tersangka mengaku menyesal.
"Masya Allah saya sangat menyesal sekali," ujar tersangka, saat konferensi pers di Polres Batang, Selasa (11/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com
Saat ditanya, sudah berapa banyak korban yang ia lecehkan, tersangka mengatakan ada sekitar 15 korban.