Menurutnya informasi pelaku penyerangan dilakukan 100 oknum TNI bersifat internal, tapi informasi tersebut bocor ke media.
"Laporan yang kami buat dan kirim ke satuan atas Biro Ops Polda Sulsel terkait penyerangan yang diduga oknum TNI adalah sifatnya hanya laporan internal terhadap apa yang kami lihat dan alami malam itu yang sedang berjaga malam."
"Namun laporan tersebut bocor dan viral ke media sosial," sambungnya.
Ia menegaskan, pelaku penyerangan Mapolres Jeneponto dilakukan oleh segerombolan orang tak dikenal (OTK) dan penetapan pelaku masih menunggu proses penyelidikan Polda Sulsel.
"Kami luruskan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh sekelompok OTK bukan diduga 100 orang oknum TNI karena sifatnya yang masih dalam penyelidikan," imbuhnya.
Kata Kapolda Sulsel
Diketahui, sejumlah fasilitas Mapolres Jeneponto rusak akibat penyerangan yang dilakukan OTK.
Selain itu, satu anggota Polres Jeneponto dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) sempat mengalami koma dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, meminta masyarakat tidak berspekulasi terkait pelaku penyerangan.
Terlebih ada isu yang menyebut pelaku penyerangan berasal dari institusi lain, termasuk TNI.
Baca juga: Pemicu Penyerangan Mapolres Jeneponto, Pangdam dan Kapolda Kompak Sebut Tak Terkait Cekcok Anggota
"Kita tidak boleh menuduh institusi mana itu di mana, karena kita butuh fakta yang sebenarnya, perlu ada bukti-bukti," tegasnya, Kamis (27/4/2023), dikutip dari Tribun-Timur.com.
Pasca kejadian, Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mendatangi Mapolres Jeneponto yang sebagian kacanya pecah dan retak.
Ia juga telah berkoordinasi dengan petinggi militer di Sulawesi Selatan untuk menepis isu yang dapat memecah solidaritas TNI-Polri.
"Kita sudah koordinasi dengan Pangdam, Danrem, Kapolres dan Dandim disini, kemudian sama-sama kita menjaga situasi agar tetap kondusif."