Dalam keadaan lift yang sedang jalan, kata dia, semua harus dalam keadaan sistem terkunci pintunya.
Pada saat melakukan pengamatan lift di Bandara Kualanamu, Abyadi tidak bisa mengamati langsung lift yang sempat dipakai korban.
Hal ini lantaran polisi masih memasang garis polisi di lokasi.
Ia mengaku prihatin atas kasus yang terjadi di bandara ini. (dra/tribun-medan.com)
Bandara Kualanamu meminta maaf
Pengelola Bandara Kualanamu, Deli Serdang, PT Angkasa Pura Aviasi meminta maaf terkait tewasnya warga bernama Aisiah (43) di lift bandara, Senin (24/4/2023).
Mereka berjanji akan melakukan pembenahan sarana dan prasarana di sana.
Baca juga: Hotman Paris Soroti Kasus Wanita Tewas di Bandara Kualanamu, Minta Kapolda Sumut Turun Tangan
“Kami atas nama PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola bandara Internasional Kualanamu memohon maaf kepada keluarga korban, semua masyarakat Sumut, dengan adanya kejadian ini, sehingga menjadi musibah bagi kita bersama," ujar Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur dikutip dari Kompas.com, Senin (1/5/2023).
Dedi mengatakan, pihaknya mengevaluasi berbagai hal untuk semakin memberikan rasa aman kepada pengunjung bandara.
"Kami sedang lakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan, baik terkait dengan SOP, penanganan laporan, termasuk SOP yang berkaitan dengan pemeliharaan dan maintenance fasilitas untuk mendukung keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang di Bandara Kualanamu,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban bernama Aisiah mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelpon keponakannya.
Di saat itulah, dia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Saat pintu terbuka, dia tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke lorong kecil di depan lift.
Jasad korban ditemukan Kamis (27/4/2023) sore, diawali terciumnya aroma busuk di dalam lift.