TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG- Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara mengatakan lift Bandara Kualanamu kurang aman digunakan.
Ombudsman mengatakan tidak ada petunjuk informasi yang cukup terkait penggunaan lift.
Baca juga: Kata Ombudsman RI soal Pemeriksaan Lift Bandara Kualanamu: Informasi Tentang Lift Dua Pintu Kurang
Ombudsman melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara buntut dari seorang pengunjung, Aisiah Sinta Dewi Hasibuan ditemukan tewas di bawah lift.
"Setelah kami lihat tadi, jaminan keamanan dan keselamatan penyelenggara layanan yang diberikan Kualanamu itu kurang. Alasannya apa? Sistem informasi di lift misalnya, kalau kita lihat dari CCTV Informasi tentang penggunaan lift itu tidak terlihat. Cara penggunaan, pintunya ada di mana, ada berapa. Itu gak jelas," kata Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, Senin (1/5/2023).
Abyadi mengatakan, harusnya ada informasi yang bisa dilihat oleh pengguna jasa kalau masuk dari pintu satu akan keluar dari pintu yang lain.
Informasi-informasi penggunaan lift itu dianggap kurang, padahal bagian dari jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa layanan.
Hal ini lantaran pintu lift mempunyai dua arah.
"Kan ini yang sebenarnya yang menyebabkan kematian (korban tidak tau keluar dari mana). Kedua fungsi-fungsi tombol emergency itu juga tidak berfungsi," kata Abyadi.
Baca juga: Ombudsman Sebut Lift Bandara Kualanamu Kurang Aman, Ini Penjelasannya
Dia bilang, tombol yang ada di loft tidak merespon ketika dipencet.
"Enggak ada lampu. Kan ada dua itu emergency calling dan emergency lonceng. Kalau calling bisa ngomong. Kalau pencet mungkin berbunyi. Tadi kami coba kayaknya gak ada respon. Ntah kemana bunyinya. Lampu juga enggak terlihat. Dua tombol emergency tidak berfungsi," kata Abyadi.
Mantan wartawan harian terbitan Medan ini berpendapat, Bandara Kualanamu yang menjadi sebuah bandara yang dikelola oleh dua perusahaan besar dan diback up oleh perusahaan asing asal India harusnya tidak punya layanan seperti itu.
Sebagai pengelola, kata dia, harusnya bisa memberikan jaminan dan keamanan kepada pengguna layanan.
"Kemudian dari konstruksi lift, setiap lantai lift mestinya tidak ada ruang kosong di depan pintu. Seperti korban ini, walaupun pintu salah bukan itu pintu keluar, tapi mestinya lantai lift itu tidak ada ruang kosong. Itu harus ditutup. Udah kita periksa tadi dan bolong," sebut Abyadi.
Baca juga: Menhub Minta Manajemen Bandara Kualanamu Tanggungjawab Buntut Penemuan Jasad Wanita di Bawah Lift
Untuk memberikan keamanan, sambung Abyadi, harusnya pintu lift juga tidak bisa dibuka paksa kalau bukan di area lantai.
Dalam keadaan lift yang sedang jalan, kata dia, semua harus dalam keadaan sistem terkunci pintunya.
Pada saat melakukan pengamatan lift di Bandara Kualanamu, Abyadi tidak bisa mengamati langsung lift yang sempat dipakai korban.
Hal ini lantaran polisi masih memasang garis polisi di lokasi.
Ia mengaku prihatin atas kasus yang terjadi di bandara ini. (dra/tribun-medan.com)
Bandara Kualanamu meminta maaf
Pengelola Bandara Kualanamu, Deli Serdang, PT Angkasa Pura Aviasi meminta maaf terkait tewasnya warga bernama Aisiah (43) di lift bandara, Senin (24/4/2023).
Mereka berjanji akan melakukan pembenahan sarana dan prasarana di sana.
Baca juga: Hotman Paris Soroti Kasus Wanita Tewas di Bandara Kualanamu, Minta Kapolda Sumut Turun Tangan
“Kami atas nama PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola bandara Internasional Kualanamu memohon maaf kepada keluarga korban, semua masyarakat Sumut, dengan adanya kejadian ini, sehingga menjadi musibah bagi kita bersama," ujar Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur dikutip dari Kompas.com, Senin (1/5/2023).
Dedi mengatakan, pihaknya mengevaluasi berbagai hal untuk semakin memberikan rasa aman kepada pengunjung bandara.
"Kami sedang lakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan, baik terkait dengan SOP, penanganan laporan, termasuk SOP yang berkaitan dengan pemeliharaan dan maintenance fasilitas untuk mendukung keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang di Bandara Kualanamu,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban bernama Aisiah mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelpon keponakannya.
Di saat itulah, dia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Saat pintu terbuka, dia tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke lorong kecil di depan lift.
Jasad korban ditemukan Kamis (27/4/2023) sore, diawali terciumnya aroma busuk di dalam lift.
Terkait insiden ini keluarga korban menilai kematian Aisiah karena sistem keamanan Bandara Kualanamu tidak profesional. Mereka akan melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Sosok Asiyah Sinta Hasibuan
Asiyah Hasibuan menjadi korban dan tewas yang terjepit di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Baca juga: Bantah Pernyataan Manajemen Bandara Kualanamu, Keluarga Korban Minta Tolong ke Hotman Paris
Dikutip dari Tribunmedan.com, Asiyah Sinta Hasibuan dikenal sebagai sosok yang baik di mata keluarganya.
Ia juga dikenal sering berbagi ke keluarganya jika sedang ada rezeki.
Kakak dari Asiyah, Raja Hasibuan, mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan sang adik saat Lebaran.
Raja Hasibuan juga menuturkan bahwa sebelum lebaran dirinya membelikan baju untuk sang adik Asiyah Sinta Hasibuan.
"Sebelum lebaran aku belikan dua baju. Bajunya yang bagus dan bermerk," ungkap Raja Hasibuan, Minggu (30/4/2023).
Akan tetapi, baju yang dibelikan untuk Sinta ternyata kebesaran.
Kemudian, Asiyah pun membawa baju tersebut ke penjahit.
Baca juga: Keluarga Ungkap Kronologi Sinta Dewi Hasibuan Meninggal Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu
Pada lebaran kedua, kata Raja Hasibuan, sang adik masih memakai baju yang ia belikan ke rumah temannya.
"Lebaran kedua dia masih pakai baju yang ku belikan itu ke tempat temannya," ujarnya.
Saat itu, teman-teman Asiyah memuji korban, karena terlihat cantik mengenakan baju pemberian dari sang kakak.
"Waktu dipuji teman-temannya itu, dia bilang, ini dari abang ku," kata Raja.
Ternyata baju tersebut juga dikenakan oleh Asiyah saat dirinya ditemukan meninggal dunia di lift Bandara Kualanamu.
"Saat evakuasi jenazah, aku lihat baju yang dipakainya itu warna hitam. Itulah baju yang aku kasih sama dia," terang Raja.
Raja Hasibuan pun berharap kejadian yang menipa adiknya tersebut bisa diungkap secara transparan.
Ia menilai bahwa kejadian itu merupakan kelalaian dari pihak Bandara Kualanamu.
Dirinya juga merasa kehilangan adiknya akibat kejadian naas itu.
"Saya sangat sangat merasa kehilangan sekali. Mudah-mudahan lah dia di tempatkan oleh Tuhan di tempat yang paling terbaik dan diampuni dosanya," tuturnya.
Hotman Paris mundur
Pengacara kondang Hotman Paris memilih mundur dan tak lagi membela kasus wanita yang tewas di lift Bandara Kualanamu.
Baca juga: Manajemen Bandara Kualanamu Kena Tegur Kemenhub Usai Kasus Penemuan Mayat di Bawah Lift
Padahal sebelumnya, pengacara yang memiliki banyak asisten pribadi itu mengaku bersedia menangani kasus tersebut.
Lantas, apa sebenarnya alasan Hotman Paris mundur menangani kasus yang sedang viral tersebut?
Alasan Hotman Paris mundur karena ingin memberikan kesampatan untuk pengacara lain membela keluarga Aisiah Sinta.
Seolah enggan serakah dan ingin berbagi ketenaran, Hotman mempersilahkan pengacara lain untuk membela keluarga korban.
Kendati tak lagi membela, Hotman akan terus mengawal kasus Aisiah Sinta tersebut hingga keluarga korban mendapat keadilan
Keputusan Hotman tersebut tentu mengejutkan banyak pihak, terlebih keluarga korban.
(Tribun Medan/Kompas.com)