Menurut salah satu anggota PMT asal Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat, Mahmudi, saat itu ada dua orang sesama bedilers yang tidak jauh dari Opik.
Baca juga: Pemancing di Kutai Timur Nyaris Dimangsa Buaya, Alami Luka di Wajah
“Dia sudah sering ke sini (Pantai Coro). Cuma waktu itu dia turun ke tebing bawah, mendekat ke air,” ujar Mahmudi.
Baca juga: Terpisah dengan Ibunya di Pantai Dalegan, Bocah 5 Tahun Nangis Sejadi-jadinnya
Dua orang temannya sudah mengingatkan Opik karena ombak sedang tinggi. Mahmudi menyebut, ombak di tebing bawah tempat Opik mencapai 2 meter lebih.
Namun Opik mengabaikan peringatan dua temannya dan tetap nekat turun ke tebing bawah.
“Dua yang lain masih di atas, jaraknya sekitar 15 meter. Dia sendiri yang turun,” sambung Mahmudi.
Baca juga: Pemancing di Tulungagung Temukan Mayat di Sungai, Korban Diketahui Punya Riwayat Penyakit Epilepsi
Sesampai di tebing bawah, Opik bermaksud menembak ikan. Namun di saat bersamaan, datang ombak besar ke arah tebing tempatnya berdiri.
Opik sudah berusaha lari, namun ombak yang datang lebih cepat datang. “Dia sudah mau lari, tapi ombaknya datang lebih cepat. Dia tersapu ombak, jatuh ke laut,” kenangnya.
Laporan reporter David Yohanes |Sumber: Tribun Jatim