"Mereka para seniman rambut itu ada yang sampai dapat 700 ribu hingga 10 juta satu minggu dalam penjualan sepatu," lanjutnya.
Namun menurutnya, targetnya tidak hanya sampai di situ, lebih jauh ia ingin brand sepatu lokal Garut dapat menjadi produk yang dikenal lebih luas.
Ia ingin khalayak umum mengenal Garut tidak hanya mengenal dodol atau wisatanya saja, melainkan bisa mengenal sebuah nama brand yang dikenal dan berkualitas.
Sejumlah strategi untuk mewujudkan mimpinya itu perlahan mulai dijalankan, termasuk strategi pemasaran yang lebih luas.
"Kalau strategi pemasaran inshaa Allah sudah kami kuasai salah satunya pemasaran digital, yang menjadi PR saat ini ya soal modalnya saja," ucapnya.
Permasalahan modal saat ini menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah dalam bisnisnya.
Baca juga: Anies Disebut Tak Respons Undangan Partai Buruh, Tim Media: Pak Anies Tak Pernah Dapat Undangan
Saat ini sejumlah konsumen online lebih memilih melakukan pembayaran dengan Cash on Delivery (COD), untuk memback up itu menurutnya perlu memiliki modal yang besar.
"Pernah sistem COD nya saya nonaktifkan, itu berpengaruh pada pembelian, penjualan terlihat menurun," ungkap Yudi.
Namun demikian ia tidak berkecil hati, dengan kondisi saat ini keuntungan kotor yang bisa didapat dalam satu bulan mencapai 70-80 juta rupiah.
Hal tersebut menjadi modal untuk tetap mengibarkan brand lokal asli Garut lebih dikenal khalayak umum.
"Saya ingin brand lokal mengangkat dan mengharumkan nama Garut, setiap kali kami live juga yang lebih awal kami sebut adalah Garut, asli Garut prodak Garut, kalau ingat Garut, ingat Genesitte," pungkasnya.
Wejangan untuk Relawan
Anies Baswedan calon presiden yang diusung oleh Partai PKS, Nasdem dan Demokrat, menyapa pendukungnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (1/5/2023).
Dalam kunjungannya itu ia mendatangi dua pesantren di Garut, yakni Pesantren Suci Karangpawitan dan Pesantren Al Mussadadiyah.