Pameran Rumpun berlangsung dari 7 hingga 13 Mei di Goa Batu Cermin, dan menampilkan berbagai produk inovatif berbasis bambu serta foto-foto Mama Bambu. Mama Bambu adalah 388 perempuan dampingan YBLL di 21 desa di Flores yang telah berhasil menyemai dan merawat 2,5 juta bibit bambu.
Nanti ditampilkan juga maket-maket bangunan bambu tradisional serta karya-karya para arsitek muda yang memenangkan Sayembara Nasional Desain Kabin Bambu Ekowisata.
Selain itu YBLL juga berpameran di kegiatan BUMN Labuan Bajo Waterfront Festival di Waterfront Martina.
Peletakan batu pertama Kampus Bambu Komodo dilakukan 8 Mei sore di daerah Batu Cermin. Kampus ini akan berdiri di atas tanah 2,5 hektar milik Pemkab Manggarai Barat.
Di kampus itu akan dibangun Rumah Produksi Bersama untuk mengolah bambu menjadi berbagai produk bernilai tinggi (bambu laminasi, sepeda bambu, pellet), asrama, pusat belajar (learning center) serta dua kabin bambu berdasarkan desain pemenang sayembara nasional.
Rangkaian acara yang paling riang tentunya adalah Gowes Fajar & Senja yang diadakan selama 7 dan 8 Mei dengan rute Mercusuar (Waterfront) - Menara Pandang PP. Gowes Fajar dimulai pukul 06:00 WITA sedangkan Gowes Senja dimulai pukul 17:00 WITA.
Acara ini melibatkan para pencinta lingkungan dan komunitas bersepeda lokal.
Dukungan Pertamina terhadap pengembangan ekosistem bambu di Indonesia agar memiliki nilai ekonomi yang lebih melalui YBLL dilakukan di empat wilayah target, yaitu di Flores (Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur) dan Jawa Tengah (Blora).
Selain itu pemetaan potensi bambu, peningkatan kapasitas komunitas dan kelompok perempuan dalam agroforestri bambu, pembangunan instalasi pengawetan bambu di 3 desa, produksi sepeda bambu Spedagi untuk ASEAN SUMMIT 2023 dan program bersepeda di sekolah, serta Gerakan Bersepeda ke Sekolah bersama Ibu Negara.
Dia mengatakan, Bambu adalah tanaman "ajaib" yang mampu memulihkan lahan kritis, menyimpan air, mencegah longsor, bahkan menyerap karbon. Bambu juga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga dapat dipanen secara lestari dan terus menerus.
Karena hal inilah YBLL menawarkan agroforestri bambu berbasis desa untuk mengatasi dua masalah utama di kawasan pedesaan. Masalah utama itu antara lain, menurunnya kualitas lingkungan, kemiskinan.
"Indonesia punya sejarah panjang dengan bambu dan masyarakat kita juga sudah terbiasa menggunakan bambu dalam berbagai aspek hidupnya. Karena itu sangat tepat kalau kita memilih bambu sebagai media utama dalam melakukan transisi ke Green Economy, Green Energy dan Green Mobility," tegas Monica.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ngada Suplai Bahan Baku Sepeda Bambu Cinderamata Kepala Negara Peserta KTT ASEAN Summit 2023