TRIBUNNEWS.COM - Setelah mengajukan pengunduran diri dari partai Golkar, Dedi Mulyadi dikabarkan akan masuk partai politik lain.
Mantan Bupati Purwakarta tersebut belum mengkonfirmasi kebenaran pengunduran dirinya dari Golkar hingga partai yang akan dituju.
Salah satu partai yang dikabarkan akan menjadi kendaraan politik Dedi Mulyadi selanjutnya yakni PDI Perjuangan.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono mengaku sudah mendengar kabar mundurnya Dedi Mulyadi dari Golkar.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ajukan Surat Pengunduran Diri dari Golkar, Ketua DPD Golkar Jabar Enggan Berkomentar
Menurut Ono Surono, hal serupa pernah terjadi 10 tahun lalu.
Pada 2013, Dedi Muyadi dikabarkan ingin masuk ke PDI Perjuangan.
Dedi Mulyadi, katanya, saat itu, ingin mencalonkan diri untuk DPR RI dari PDIP.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Namun, kenyataannya, ungkap Ono, Dedi Mulyadui tetap daftar dari Golkar.
"Isu sekarang pun saya sudah mendengarnya. Ya kami tunggu saja benar atau tidaknya, apakah seperti dahulu isunya ingin masuk (PDIP) tapi tidak jadi. Kita tunggu saja bagaimana sikap pak Dedi," katanya.
Ketika disinggung jika nantinya Dedi Mulyadi benar masuk ke PDIP, Ono pun menegaskan PDIP merupakan partai yang sangat terbuka.
"Orang yang masuk ke PDIP harus clear dahulu Pancasilanya. Pancasilanya itu harus clear.
"Kedua, dia harus sepakat dengan program-program PDIP yang telah diputuskan oleh Kongres dan Bapernas sehingga tidak mudah juga untuk masuk PDIP.
"Jadi, pada saat seseorang ingin masuk PDIP itu harus clear dahulu," ujarnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Dikabarkan Keluar dari Golkar, Pengamat Sebut Dedi Cocok ke PDIP atau Gerindra
Kemarin, selain Dedi Mulyadi, putra Dedi Mulyadi, yakni Maula Akbar Mulyana dikabarkan akan mengikuti sang ayah mengundurkan diri dari Partai Golkar.