TRIBUNNEWS.COM - Polrestabes Semarang melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan pengusaha isi ulang galon dan gas di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/5/2023).
Pra rekonstruksi kasus ini digelar di lokasi kejadian di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, pada pukul 14.02 WIB.
Jasad korban, Irwan Hutagalung (53), diketahui ditemukan di tempat usahanya di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5/2023).
Irwan Hutagalung menjadi korban mutilasi, dan mayatnya dicor oleh karyawannya sendiri, Muhammad Husen (28).
Diberitakan TribunJateng.com, tersangka Muhammad Husen dikawal ketat oleh anggota Satreksrim Polrestabes Semarang dalam pra rekonstruksi itu.
Ketika turun dari mobil hingga berjalan ke lokasi, Husen terlihat berjalan santai.
Padahal, kaki kirinya kena tembak polisi saat penangkapan di Banjarnegara, Selasa (9/5/2023) lalu.
Baca juga: Respons Keluarga Korban Mutilasi di Semarang, Sesalkan Pengakuan Pelaku yang Merasa Puas
Berikut fakta-fakta pra rekonstruksi kasus pembunuhan bos isi ulang galon di Semarang sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Tak Ditemukan Fakta Baru
Polisi tidak menemukan fakta baru saat dilakukan pra rekonstruksi di lokasi kejadian.
"Pra rekontruksi untuk mengklopkan atau mengetahui kronologi secara lengkap terkait pembunuhan mutilasi oleh pelaku."
"Sejauh ini belum ada temuan fakta baru," ungkap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada TribunJateng.com, Jumat.
2. Ada 102 Adegan
Pra rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut terdapat 102 adegan.
Namun, untuk di lokasi utama hanya ada 60 adegan.
Terdapat 11 adegan saat tersangka membunuh korban menggunakan linggis.
Baca juga: Polisi Belum Periksa Kejiwaan Pelaku Mutilasi Bos di Semarang: Masih Sehat, Keterangan Konsisten
Lalu, dilanjutkan adegan tersangka memutilasi jasad korban menjadi empat bagian hingga adegan pengecoran yang berada di adegan ke 60.
Sisanya, berada di lokasi lain yakni aktivitas Husen setelah membunuh korban.
"Kami ambil yang pokok-pokok saja karena ada beberapa adegan berada di lokasi lain," kata Dionisius.
Tempat kejadian lain yang dimaksud polisi di antaranya yakni lokasi Husen saat ke hotel menyewa pekerja seks komersial (PSK).
Selain itu, ada lokasi saat Husen menjual barang-barang milik korban.
"Iya lokasi di luar meliputi saat tersangka di hotel memesan cewek booking-an dan menjual barang milik korban," terang Dionisius.
Baca juga: Alasan Pelaku Mutilasi Bos di Semarang Baru Minta Maaf, Sempat Mengaku Tak Menyesal Bunuh Korban
3. Sesuai Keterangan Husen
Dionisius mengatakan, adegan-adegan pra rekonstruksi tersebut menggambarkan saat Husen melakukan pembunuhan hingga pengecoran.
"Sejauh ini, pra rekonstruksi telah sesuai dengan keterangan tersangka dan para saksi," ungkapnya, Jumat, dilansir TribunJateng.com.
Saat ini, Polrestabes Semarang belum melakukan tes kejiwaan terhadap Muhammad Husen.
Sebab, menurut polisi, secara fisik Husen masih terlihat sehat.
Meski begitu, pihaknya tetap berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan.
Apabila ada temuan gangguan kondisi kejiwaan tidak normal, nantinya akan dikoordinasikan ke pihak rumah sakit jiwa.
"Kondisi kejiwaan Husen belum diperiksa," kata Dionisius.
"Sampai sekarang keterangan Husen konsisten sehat-sehat saja," imbuh dia.
Baca juga: Berubahnya Husen, Tersangka Pembunuh Bos Galon di Semarang: Awalnya Tak Menyesal, Kini Minta Maaf
4. Husen Minta Maaf
Setelah pra rekonstruksi digelar, Muhammad Husen mengaku menyesal dan meminta maaf setelah memutilasi dan mengecor jasad bosnya.
Sebelumnya, saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023), Muhammad Husen mengaku tidak menyesal membunuh bosnya.
Kini, Muhammad Husen mengaku menyesal setelah merenung di dalam penjara.
"Setelah mendekam di penjara saya renungi saya salah makanya minta maaf," ungkapnya di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jumat, masih dari TribunJateng.com.
Muhammad Husen lalu menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban, keluarganya sendiri, dan polisi.
"Saya minta maaf semuanya atas perlakuan saya, saya menyesal," tambahnya.
Baca juga: Eks Rekan Kerja Pelaku Mutilasi Bos di Semarang Tak Percaya atas Aksi Husen, Singgung soal Fisik
Sebelumnya, Muhammad Husen mengaku menghabisi nyawa bosnya yang tertidur di tempat usaha tersebut.
Saat korban tidur, Muhammad Husen menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban, Kamis (4/5/2023) sekira pukul 20.30 WIB.
"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," katanya di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Semarang Membunuh atas Kehendak Sendiri, Tanpa Paksaan
Setelah mengeksekusi korban, Husen keluar dari lokasi pembunuhan lalu menuju ke angkringan yang berada persis bersebelahan dengan tempat tersebut.
"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos."
"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," jelas dia.
Muhammad Husen lalu mengungkapkan alasan memutilasi jasad korban.
"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas enggak nyesel," bebernya.
Ia mengaku memotong tubuh bosnya sebanyak empat bagian.
Bagian pertama kepala, kedua tangan dan badan tanpa kepala, serta tangan.
"Saya potong dengan menggunakan pisau dapur," kata Husen.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)