News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah SD di Sukabumi Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Polisi Periksa 2 Dokter Rumah Sakit

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. Polisi telah memeriksa 15 saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban.

"Kalau betul ini terjadi penganiayaan, apalagi korban sampai meninggal, saya sangat geram."

"Miris sekali. Ternyata perundungan di sekolah masih ada," ungkapnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Ia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi berjanji akan mengawal kasus yang sedang dalam proses penyelidikan.

"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian, semoga kebenaran segera terungkap," ujarnya.

Korban Sempat Menyebut Nama Terduga Pelaku

Korban yang berinisial MHD (9) sempat kritis selama 3 hari di rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada Sabtu (20/5/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan keterangan korban sebelum meninggal, ada tiga kakak kelas korban yang diduga melakukan penganiayaan.

Kakek korban, MY (52) mengatakan MHD sering jadi korban perundungan di sekolah karena statusnya sebagai siswa yang baru pindah.

Ilustrasi siswa SD dan Yani Jatnika Marwan, istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami. - Yani Jatnika merasa miris dengan kasus bocah SD yang dikeroyok kakak kelasnya di sekolah pada Senin (15/5/2023). (TribunJabar)

Pihak keluarga sepakat memindahkan sekolah korban agar lebih dekat dengan rumah kakeknya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," paparnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.com.

Baca juga: Bocah SD di Sukabumi Tewas Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Korban

MY mengungkapkan cucunya dianiaya selama dua hari dan pelaku penganiayaan ada yang dari kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi," imbuhnya.

Ia tidak mengetahui identitas para pelaku penganiayaan, tapi sebelum korban meninggal sempat diungkapkan inisial seorang terduga pelaku.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terangnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini