Apalagi, Megawati menyebut, para turis itu melakukan pelanggaran serta bertindak seenaknya di negara orang.
Dia lantas mencontohkan bagaimana aksi turis yang viral saat peryataan Hari Raya Nyepi di Bali beberapa waktu lalu.
"Kemarin itu saya lihat, waktu Nyepi yang buat saya ekhhhh (kesal). Apa? Dia (turis) tinggal di pinggir pantai, buat kemah-kemah kecil."
"Maaf ya, terus mungkin hanya pakai pakaian renang. Ya kan ditegur sama tiga orang pecalang, jangan berpakaian seperti itu kan lagi suasana Nyepi gitu, ngamuk-ngamuk," ungkap Megawati.
Megawati pun mengaku kesel atas sikap turis tersebut yang justru melawan pecalang.
Putri Presiden Pertama RI Soekarno ini pun sampai terbesit untuk menampar turis itu secara langsung.
"Kalau saya depan dia, saya sudah mikirnya 'tabok-tabok' suruh si pecalang, tapi pecalang kita kan baik-baik, iya gitu sabar."
"Kalau saya, sudah saya tabok orang (turis) itu," kata Megawati sambil memperagakan gerakan.
Baca juga: Anggota Komisi X DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas WNA ‘Nakal’ di Bali Demi Lindungi Pariwisata RI
Tak hanya itu, Megawati juga kesal terhadap aksi para turis yang ugal-ugalan saat berkendara sepeda motor dan mabuk-baukan di Cafe.
"Enak aja, negara siapa ini, naik motor begitu, di cafe mabuk-mabuk. Berani nggak kalian menjalankan itu, saya tantang?"
"Ngapain, ngapain orang asik enak-enakan kayak punya negara dia apa," ujar Megawati sambil mengajak para peserta seminar.
Atas aksi para turis itu juga, Megawati juga sempat menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, para aksi turis itu menunjukan tak menghargai adanya kedaulatan Republik Indonesia.
"Saya bilang sama Pak Jokowi, Pak Jokowi bilang 'aduh ibu kalau sudah begitu'."
"Loh Pak, itu kedaulatan kita loh, aku bilang gitu. Enak aja, biar pulau secuplek aku bilang itu republik kita."
"Tidak boleh ada yang namanya enak, kayak jajah aja aku bilang," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fransiskus Adhiyuda) (Tribun-Bali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)