News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Regional: Fakta Balita Diberi Minum Air Sabu - Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut berita populer regional mulai sederet fakta dari kasus balita diberi minum air sabu di Samarinda hingga kasus suami bunuh istri dibandung.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai sederet fakta dari kasus balita diberi minum air sabu di Samarinda, Kalimantan Timur.

Balita berumur 3 tahun berinisial N itu diberi barang haram oleh tetangganya sendiri.

Kasus mulai terungkap saat korban tidak tidur selama dua hari dan terus mengoceh.

Kemudian ada kabar soal evakuasi belasan tenaga kesehatan dari Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

Para nakes tersebut sebelumnya diancam oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Diketahui ada 14 tenaga kesehatan yang dievakuasi.

Baca juga: Populer Internasional: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream - Serangan Balasan Ukraina

Berita populer terakhir datang dari kasus suami tega bunuh istrinya sendiri di Bandung, Jawa Barat.

Pelaku bernama Ali Nurdin (52) menghabisi EF (42) lantaran kecewa.

Ajakan rujuk pelaku ditolak mentah-mentah oleh korban.

Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:

1. Fakta Balita Diberi Minum Air Sabu: Terus Mengoceh, Tak Mau Makan dan Minum, 3 Orang Diamankan

Ilustrasi sabu-sabu (Tribun Papua)

N, seorang balita berusia 3 tahun di Kota Samarinda, Kalimantan Timur positif narkoba.

Bayi tersebut diduga dicekoki minuman yang telah dicampur narkoba jenis sabu oleh tetangganya.

Atas kasus tersebut, polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga memberi N minuman yang telah dicampur dengan narkoba.

Lantas, seperti apa faktanya?

Kronologi Kejadian

Dilansir TribunKaltim.co, ibu korban mengatakan kejadian bermula pada Selasa (6/6/2023) sore.

Saat itu, ia datang ke rumah tetangganya untuk sekadar bercengkerama.

Tak berselang lama, korban haus dan meminta minum pada ibunya.

Akhirnya, sang ibu meminta minum kepada tetangganya untuk diberikan ke sang anak.

Tetangga itu kemudian mengambilkan botol air mineral yang isinya hanya tinggal setengah untuk diberikan kepada N.

Baca selengkapnya.

2. Soal Nakes di Papua Barat yang Dapat Ancaman KKB, Ini Kata Kemenkes hingga Pejabat Setempat

Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah dan aparat setempat mengevakuasi nakes nusantara pasca konflik KKB di Papua Barat. (Kementerian Kesehatan)

Sebanyak 14 tenaga kesehatan (Nakes) program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bertugas di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, diancam oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Akibatnya, para nakes tersebut dievakuasi ke Sorong, Sabtu (10/6/2023) dini hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya.

Proses evakuasi juga dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah serta aparat setempat.

"Pagi ini rekan sejawat kita telah dibawa ke Sorong setelah mendapat ancaman dari KKB. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemda dan aparat setempat yang dengan sigap membantu evakuasi," ucap Arianti.

Pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk tetap menjaga keamanan para nakes yang ditugaskan dalam program Nusantara Sehat.

"Karena mereka nakes sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Arianti.

Diketahui, pada Jumat (9/6/2023) siang telah terjadi pembentukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) oleh KKB di Distrik Bamus Bama, Kabupaten Tambrauw.

Pertemuan tersebut pun dibubarkan oleh TNI-Polri.

Lokasi kejadian tersebut berada di wilayah kerja yang terdapan 14 nakes peserta program Nusantara Sehat.

Hal tersebut membuat kondisi keamanan para nakes yang bertugas kurang kondusif sehingga membuat Dinkes Tambrauw meminta untuk mengevakuasi tenaga kesehatan.

Baca selengkapnya.

3. Viral Aksi Polisi Kejar Bandar Sabu Bak Film Action, 10 Kg Sabu Berhasil Diamankan

Seorang bandar sabu bernama Indra Ricci Marpaung (39) warga Jalan A Yani, Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau ditangkap Sat Res Narkoba Polrestabes Medan (HO)

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi kejar-kejaran antara polisi dengan pelaku bandar narkoba.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @sumut.viral pada Minggu (11/6/2023), memperlihatkan sebuah mobil Avanza putih berpelat nomor BK 1173 XAC berusaha melarikan diri dari pihak kepolisian dan warga sekitar.

Terlihat beberapa orang yang berada di lokasi geram pada pengemudi Avanza putih hingga melempari kaca mobil itu menggunakan batu dan berusaha menghalanginya.

Namun, mobil putih tersebut berhasil melarikan diri.

Saat sempat melarikan diri, mobil itu juga terlihat menyeret sebuah motor berwarna hitam.

Aksi kejar-kejaran bak adegan film action luar negeri itu pun mengundang perhatian warga sekitar.

Bahkan, warga sekitar dan perekam video histeris lantaran geram dengan sang pengemudi.

Meski sempat melarikan diri, namun di akhir video yang viral itu, pengedar narkoba tersebut berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Bahkan, terlihat juga beberapa kotak yang diduga berisikan barang bukti narkotika.

Rupanya, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Thamrin, Kecamatan Tebingtinggi, Kota Tebingtinggi, Sumatra Utara pada Sabtu (10/6/2023).

Pelaku berhasil diamankan polisi di Jalan Pusara Bejuang, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Dhoraria Simanjuntak, membenarkan video viral tersebut merupakan penangkapan diduga bandar narkoba.

Baca selengkapnya.

4. Istri Polisi di Sumut Heran Suaminya Belum Ditangkap Kasus Perselingkuhan: DPO Sejak Desember 2021

Brigadir JKS, anggota Polres Batubara yang dilaporkan selingkuh ke Propam Polda Sumut (HO/Tribun Medan)

Tanti Novalina Siagian(34) sungguh heran hingga kini suaminya, Brigadir JKS belum berhasil ditangkap polisi.

Warga Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan Sumatra Utara itu berharap Polda Sumut dan Polres Batubara segera menangkap suaminya kasus perselingkuhan dengan janda mantan polisi.

Menurut Tanti, Brigadir JKS sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sumut karena telah menelantarkan istri dan anak. 

Brigadir JKSyang diketahui bertugas di Polsek Limapuluh itu, diduga melarikan diri bersama selingkuhannya keluar dari Sumatera Utara.

"Dia keluar DPO-nya Desember 2021, kemudian sampai sekarang nggak ada keterangan kapan dia ditangkap. SP2HP-nya diberikan ke kami," ujar Tanti, Senin(12/6/2023).

Ia mengaku, info terakhir mendapatkan SP2HP pada tahun 2022 dan mendapatkan jawaban yang serupa dari tahun-tahun sebelumnya.

"Ya di situ bilang kalau belum ditemukan. Bahkan saya disuruh untuk mencari dimana keberadaan suami saya. Saya sewa orang untuk mata-matai mereka, tapi sudah gini tidak juga," katanya.

Bahkan dirinya siap menyediakan kendaraan untuk transportasi petugas menjemput suaminya.

Menurut Tanti, suaminya itu malah sudah diberhentikan melalui Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

"Karenakan, katanya sudah di-PTDH, tapi saya belum menerima salinannya. Ditambah, sebenarnya dia inikan lari dari tugas, masa iya gak ditangkap," ujarnya.

Baca selengkapnya.

5. Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Korban Sebut Tak Mau Rujuk karena Pelaku Miskin

Pelaku pembunuhan yang mayatnya dibungkus plastik di Gang Family RT/RW 02/05, Jalan Raya Cijerah Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, diringkus polisi. Dia dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/6/2023) (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Kasus penemuan jasad wanita terbungkus plastik di rumah kontrakan di Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/6/2023), akhirnya terungkap.

Korban berinisial EF (42) itu ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri, Ali Nurdin (52).

Ali diamankan di Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono membenarkan terkait penangkapan Ali.

"Kita laksanakan pengejaran melalui beberapa wilayah, terakhir kita tangkap yang bersangkutan di Desa Tanjung Mulya, Kabupaten Muaro Jambi," ujarnya, Senin (12/6/2023), dilansir TribunJabar.id.

Budi menjelaskan, Ali nekat menghabisi nyawa istrinya lantaran sakit hati.

Korban diketahui minta cerai, namun pelaku bersikeras ingin mempertahankan rumah tangganya.

Pelaku pun berupaya mengajak korban untuk rujuk.

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh korban hingga membuat pelaku gelap mata.

Budi menjelaskan, pembunuhan itu bermula pada Minggu (4/6/2023).

Pelaku meminta korban datang ke rumah kontrakannya yang berada di Jalan Raya Cijerah, Kelurahan Cibuntu.

Di rumah kontrakan itu, pelaku mengajak korban untuk rujuk, namun ditolak.

Baca selenglapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini