Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUANNEWS.COM, PAPUA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan jajarannya tetap hati-hati dalam proses penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens.
Diketahui, hingga saat ini Kapten Philips masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dalam hal ini, Egianus Kogoya memberikan tenggat waktu dua bulan untuk berdiskusi melibatkan negara lain dalam pembebasan pilot.
"Kami tidak mau nanti dampak yang kita lakukan itu bisa berakibat fatal pada pilot tersebut," kata Fakhiri dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Fakhiri mengatakan pihaknya telah memetakan posisi pilot. Rencana selanjutnya akan membuat rapat khusus bersama TNI dan tokoh setempat.
"Untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam sisa waktu yang ada ini, baik langkah negosiasi dan penegakan hukum akan kita lakukan," ungkapnya.
Fakhiri menyebut pihaknya selalu menyiapkan ruang untuk negosiasi bagi siapapun yang merasa mampu berkomunikasi dengan KKB Egianus Kogoya.
Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Kebijakan Soal Penyelamatan Pilot Susi Air Tidak Boleh Libatkan Negara Lain
"Saya tidak bisa memberikan waktu cukup lama, karena kami kan selalu ditanya sudah berapa lama, kapan. Tentunya, kecermatan dan ketelitian ini yang kita selalu dihitung dengan baik dan diperhatikan," jelasnya.
Kini, lanjut Fakhirir, tim memusatkan penelusuran di sekitar wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Kita sudah mengambil langkah mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir. Saya juga sudah bertemu dengan semua pihak maupun tokoh agama, tokoh masyarakat untuk dapat bernegosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya," katanya.
Baca juga: Soal Ancaman Pembunuhan Pilot Susi Air, Mahfud MD: Prinsipnya, Kita Akan Selamatkan Nyawa Sandera
Fakhiri menegaskan akan menindak bila ada oknum masyarakat dan oknum pemerintah yang terlibat aktif dalam membantu kelompok Egianus Kogoya.
"Saya tidak akan main-main lagi dan saya sudah warning tapi mereka selalu main-main dengan itu, jika ada yang memberikan uang kepada KKB dan memenuhi unsur yang saya katakan, periksa," tegas Fakhiri.