Juga dalam kondisi meninggal di arah utara lokasi kejadian, berjarak sekitar 70 meter.
"Setelah ditemukan, Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Sungai Raya, lalu melanjutkan pencarian korban 1 lagi bernama Abdul Sani," jelas Aulia.
Korban Abdul Sani (19) yang beralamat di Desa Labuhan Keude, ditemukan tim SAR di bibir pantai daerah Kuala Parek tersebut.
"Korban Abdul Sani ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Aulia Rahman.
Korban ditemukan di bibir pantai atau sekitar 1 km arah timur dari lokasi awal kejadian mereka terseret arus laut.
Kronologis Kejadian
Salah satu korban selamat, Zainal Abidin menceritakan kronologis awal mula kejadian naas itu.
Menurut Zainal, siang itu mereka ada 16 orang, pergi ke Pantai Kuala Beukah, Desa Kuala Parek.
Mereka bergerak pertama kali dari Desa Labuhan Keude menggunakan sepeda motor.
"Kami ada 16 orang, bergerak sekitar pukul 11.30.WIB, dari Desa Labuhan Keude, naik sepmor menuju pantai Kuala Beukah," ujar Zainal.
Tujuan ke 16 remaja ini ke Pantai Kuala Beukah itu untuk bermain sambil membawa ayam untuk dipanggang di pantai.
Namun, saat itu mereka ada membawa 1 jaring untuk mencari ikan tambahan guna dipanggang di babah kuala tersebut.
Ketika tiba di pantai itu, 5 orang (korban selamat dan meninggal) turun ke babah kuala untuk memasang jaring ikan.
Sedangkan 11 orang teman mereka lainnya berada di darat mempersiapkan kayu bakar dan lainnya guna memanggang ayam dan ikan.
Tiba-tiba, air surut kencang dan agak memutar, sehingga kelima korban yang sedang memasang jarring ikan terseret arus air laut di babah kuala tersebut.
Dua orang korban, yaitu Muda Wali dan Muda Aulia, terseret air laut tidak terlalu jauh dari posisi babah kuala dimaksud.
Keduanya berhasil diselamatkan oleh teman dan warga di sana dengan bantuan bambu yang diarahkan ke posisi keduanya agar dipegang lalu ditarik ke darat.
Tetapi Zainal Abidin, saat itu semakin jauh terseret air laut.
Bahkan posisinya hingga ratusan meter ke arah tengah laut tersebut.
Begitu juga dua korban meninggal dunia, Ramdani dan Abdul Sani, juga terbawa arus jauh.
Hingga mereka tidak tampak lagi dari pandangan mata.
"Saat itu saya terus bertahan dengan berenang di laut, mungkin sekitar 2,5 jam lebih, saya berenang untuk bertahan hidup dari pukul 12.00 WIB," ujarnya.
Kemudian pukul 14.30 WIB itu, barulah datang bantuan kepadanya.
Kondisi Zainal saat itu sudah cukup lemas akibat kelelahan berenang.
Lalu, saudara korban yang mengetahui kejadian ini langsung datang dengan perahu mesin (boat kecil), menjemput Zainal di tengah laut.
"Saya sudah cukup lemas, lalu saudara saya datang menjemput saya dengan boat ke tengah laut," ungkap Zainal Abidin yang malam itu sedang berada di rumah almarhum Ramdani, salah satu temannya yang meninggal dunia.
Sumber: (SerambiIndonesia/Zubir/Sak)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul:
Tiga Jam Bertahan di Tengah Laut Korban Selamat Masih Syok
Tragedi di Kuala Beukah Aceh Timur, Satu Korban Selamat Usai 2,5 Jam Bertahan di Tengah Laut