Mengutip TribunPadang.com, dosen tersebut juga telah kembali mengajar.
Erianjoni menambahkan, jika oknum dosen tersebut kembali melakukan penyimpangan, maka akan diberikan saksi yang lebih berat.
"Kalau dia kembali melakukan, ya ada sanksi berikutnya, lebih berat," kata Erianjoni.
Pihak universitas, kata Erianjoni, tidak memberikan toleransi bagi civitas akademika UNP yang melakukan penyimpangan.
Baca juga: Dinsos Temukan Remaja LGBT di Wonogiri, Psikolog: Disebabkan Lingkungan dan Masalah Hormon
Komunitas LGBT di Wonogiri
Tak hanya menyasar mereka yang telah dewasa, beberapa waktu lalu di Wonogiri, Jawa Tengah juga ditemukan komunitas LGBT yang beranggotakan remaja usia sekolah.
Komunitas tersebut ditemukan oleh Dinas Sosial.
Forum Anak Wonogiri pun ikut mengomentari temuan tersebut.
Abit Fadhillah Ramadhani selaku Ketua Forum Anak Wonogiri mengatakan, pergaulan anak saat ini bisa sangat bebas.
Ia juga mengaku tak kaget atas temuan tersebut.
"Untuk fenomena LGBT sendiri, kita sudah harus menyadari bahwa selalu ada kemungkinan untuk terjadi kasus seperti itu," kata Abit, kepada TribunSolo.com.
Meski begitu, ia mengatakan harus ada perlu pengecekan tentang kebenarannya.
"Namun hal tersebut memang masih perlu dicek kebenarannya. Mungkin bisa saja karena mereka merasa bercanda mengenai hal tersebut dan dianggap wajar-wajar saja. Atau mereka merasa keren apabila mendukung LGBT," kata Abit.
Baca juga: LGBT Tidak Bisa Ditangkap di Indonesia, Begini Penjelasan Mahfud MD
Ia juga menyebut, salah satu hal yang bisa mempengaruhi adanya LGBT adalah pengaruh internet.