TRIBUNNEWS.COM - Delapan orang terindikasi pasangan gay dan lesbi terjaring razia Satpol PP Kota Pekanbaru, Minggu (28/5/2023) dinihari.
Mereka digerebek di sejumlah penginapan Kota Pekanbaru dalam razia gabungan.
"Kita langsung amankan ke kantor melihat gelagat mencurigakan dan informasi masyarakat terkait keberatan pasangan LGBT," ungkap Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian kepada Tribunpekanbaru.com.
Keberadaan komunitas LGBT menjadi perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru sejak awal tahun 2023.
Apalagi satu penyebab penambahan kasus HIV/AIDS di kota ini disebabkan adanya prilaku lelaki seks lelaki (LSL).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menegaskan bahwa Satpol PP Kota Pekanbaru rutin melakukan razia di lokasi terindikasi ada aktivitas LBGT.
Ia mengingatkan masyarakat akan bahaya keberadaan LGBT.
"Kita sudah sepakat bersama forkopimda beberapa waktu lalu, kita menggelar razia di lokasi terindikasi aktivitas LBGT," tegasnya kepada Tribunpekanbaru.com.
Baca juga: Operasi Pekat di Penginapan, Polda Maluku Amankan 9 Pasangan Tanpa Ikatan Pernikahan
Ia menyebut bahwa saat ini dalam razia masih dilakukan upaya persuasif.
Para guru di sekolah pun diingatkan agar ada pola pendidikan kerohanian atau lewat pendekatan keagamaan.
Pendekatan ini untuk menjauhkan pengaruh anak-anak dan remaja dari paparan LBGT.
Menurut dia, harus ada langkah antisipasi sejak dini terhadap pengaruh LGBT.
"Kita semua tentu tidak ingin bencana terjadi di Pekanbaru, maka kita ajak peran serta masyarakat dan orangtua agar memperhatikan pergaulan anak," ulasnya.
Dirinya menyadari tidak bisa mengetahui secara pasti pelaku LBGT. Namun ia banyak mendapat informasi terkait keberadaan LGBT di Kota Pekanbaru.