"Sebanyak 3 pasien dirawat di Puskesmas Bulak Banteng, dan 1 orang pasien lainnya dirawat di Puskesmas Sidotopo Wetan,” katanya.
Dalam memberikan penanganan, Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien yang masih dalam perawatan. Baik di puskesmas, rumah sakit, maupun rumah pasien.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
"Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gule, krengsengan, dan air,” ungkapnya.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga membuka posko penanganan.
“Petugas puskesmas akan terus menyisir kembali, apakah ada yang mempunyai keluhan serupa," katanya.
Baca juga: 18 Warga Rusia Tewas Keracunan Minuman Beralkohol yang Terkontaminasi
Dinkes Surabaya akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap penanganan pasien yang sedang dirawat.
"Tentunya kami juga akan melakukan pemantauan dari hasil pemeriksaan laboratorium untuk diidentifikasi penyebab keracunan tersebut,” katanya.
Di tempat berbeda, puluhan warga asal Dusun Tutul, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Jember, alami keracunan, usai menyantap makanan di dalam bingkisan (berkat) dari acara hajatan warga setempat, Sabtu (8/4/2023).
Ada sekitar 43 warga di Jember yang keracunan, dengan keluhan diare ringan hingga sedang, sehingga harus dibawa ke puskesmas.
Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf menjelaskan, kasus keracunan ini bermula dari acara tahlilan peringatan 40 hari meninggalnya warga, yang menghadirkan 60 orang.
"Jemaah yang ikut tahlil itu dikasih makan soto, tetapi mereka tidak keracunan. Tetapi jemaah pulang kan membawa berkat itu, nah keluarga jemaah itu keracunan usai makan berkatnya," ungkap AKP Ma'ruf.
Atas insiden tersebut, kata AKP Ma'ruf, polisi telah mengamankan sisa makan dari berkat hajatan orang meninggal tersebut, untuk dilakukan uji laboratorium.
"Dari sisa makanan tersebut, sudah kami ambil untuk kami lakukan pemeriksaan di laboratorium untuk hasilnya kami masih menungggu," jelasnya.