Setelah akhirnya dinyatakan meninggal dunia di tengah proses penanganan medis, jenazah Moch Faisal dikebumikan di tempat pemakaman umum di kampung halaman orangtuanya, kawasan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, sekitar pukul 15.00 WIB.
Kepergian Moch Faisal, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar. Apalagi ia baru saja menjadi seorang ayah, setelah dikaruniai bayi yang kini masih berusia lima bulan.
Selain dikenal istiqamah dalam ibadah sekaligus menjadi muazin dan takmir musala samping rumahnya. Moch Faisal juga dikenal oleh sang istri Yunita, sebagai sosok suami yang bertanggung jawab.
"Iya rutin jadi yang azan di musala samping sini. Kejadian tadi pagi aja, dia baru pulang salat. Anaknya ini masih usai 5 bulan," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Semampir Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Nur Suhud mengatakan, insiden tersebut bermula dari percekcokan antara SL dengan ibundanya, pada pagi hari itu.
Kemudian, Moch Faisal berusaha melerai dan meredam pertengkaran tersebut. Namun, SL menganiaya adik bungsunya, hingga mengalami luka tusuk.
Selain Moch Faisal, lanjut Nur Suhud, SL juga sempat melukai orang lain, keponakannya sendiri, bernama Harianto yang berusaha melerai perkelahian tersebut.
"Minta uang gak dikasih. Ditegur malah marah. Iya ditegur si korban yang tewas itu. Lalu cekcok. Pisau. Itu ditusuk lukanya, bukan dibacok. Tapi kena perutnya. Sempat dirawat di RS, tapi nyawanya tetap gak tertolong," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pembunuh Muazin Musala di Surabaya Ditangkap, Ini Sosok Pelaku yang Juga Orang Dekat Korban