News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masih Alami Keterbatasan Medis, Morotai Jadi Lokasi Pengabdian Dokter Jantung dan Pembuluh Darah 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers Pengabdian Masyarakat Daerah Terluar Indonesia dan ariset Kardiovaskular, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, RSJPDHK, RSUI dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/7/2023).  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pulau terluar di Indonesia masih hadapi banyak tantangan dalam layanan medis, salah satunya adalah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. 

Tantangan yang dihadapi seperti kurangnya tenaga medis yang mampu melakukan pelatihan layanan kesehatan jantung, kendala jarak dan sebagainya. 

Karenanya, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lakukan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.

Bekerja sama dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Universitas Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU).

Aktivitas ini merupakan bentuk pengabdian dokter jantung dan pembuluh darah Indonesia pada 20 Juli 2023. 
 
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Riset Kardiovaskular Kabupaten Pulau Morotai dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA ungkap apa saja rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. 

Baca juga: Latihan Gabungan TNI 2023 akan Digelar di Dabo Singkep, Asem Bagus, dan Morotai

"Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan antara lain pelatihan dan peningkatan kompetensi secara gratis bagi tenaga medis," ungkapnya pada konferensi pers, Senin (18/7/2023). 

Di antaranya seperti Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), pelatihan EKG dasar dan kegawatan kardiovaskular.

Lebih lanjut, dr Ade mengingatkan pentingnya pelatihan khusus bagi dokter umum dan perawat karena sebagian besar kasus kegawatdaruratan kerap berkaitan dengan bidang kardiovaskular seperti henti jantung, serangan jantung, edema paru serta gangguan irama jantung maligna. 

"Kendala jarak dan kurangnya tenaga profesional yang dapat menjadi instruktur pelatihan sering dikeluhkan oleh para tenaga medis garda terdepan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pulau Morotai," papar dr Ade. 

Lebih lanjut, dalam kegiatan pengabdian ini, juga akan diadakan penyuluhan secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat awam.

Di antaranya terkait hipertensi, penyakit jantung reumatik, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Kegiatan ini menyasar masyarakat awam, pegawai pemerintahan, personil TNI, kader masyarakat, pelajar, dan mahasiswa.

Kegiatan ini pun diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Morotai akan faktor risiko penyakit kardiovaskular. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini