News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mutilasi di Sleman

Kompor dan Panci jadi Barang Bukti Kasus Mutilasi di Sleman, Digunakan untuk Hilangkan Sidik Jari

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Terungkap fungsi dari barang bukti kompor hingga panci yang diamankan petugas kepolisian.

Sosok Tersangka W

Tersangka W yang saat ini sudah ditahan di Mapolda DIY merupakan warga Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Kepala Desa Sukomulyo, Ahmat Riyadi membenarkan salah satu dari tersangka mutilasi di Sleman merupakan warganya.

Baca juga: Warga Babel Mahasiswa Fakultas Hukum UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Ibunda Teriak Histeris

"Saya klarifikasi pihak keluarga memang betul. Cuma memang, (tersangka) jarang sekali dia di rumah Gatak Sukomulyo," ungkapnya, Minggu (16/7/2023), dikutip  dari TribunJogja.com.

Ia mengaku tidak mengenal tersangka W karena yang bersangkutan merantau ke kota lain.

"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo."

"Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Gatak, Arif Masrur menyatakan wajah tersangka yang dirilis petugas kepolisian mirip dengan wajah W.

Namun hingga saat ini, pihak keluarga W belum dapat dikonfirmasi sehingga ia belum dapat memastikan.

"Iya, ini memang mirip dia (W) yang rambutnya diwarnai. tetapi sekali lagi karena belum ada konfirmasi yang masuk ke kami, kami belum bisa memastikan lebih jauh. Sampai sekarang saya masih terkejut ," tuturnya.

Baca juga: Identitas Korban Mutilasi di Sleman Sudah Terungkap, tapi Potongan Tubuh Masih Belum Lengkap

Menurut Arif Masrur, W tidak pernah berbuat onar di lingkungan dusun sehingga kabar W menjadi tersangka mutilasi membuatnya terkejut.

"Anak itu kalem sekali, sampai sekarang saya kurang percaya kalau anak itu melakukan hal itu (pembunuhan mutilasi)."

"Yang saya tahu anaknya itu anteng sekali, tidak pernah berbuat onar, tidak pernah dengar (membuat masalah)," jelasnya.

Ia menambahkan ayah W sudah lama meninggal sehingga W hanya tinggal bersama ibunya dan kakak laki-laki yang sudah menikah.

Terakhir kali Arif Masrur melihat W sebelum puasa tahun 2022 lalu.

"Kemari sama ibunya, dua orang aja. Itu sikapnya masih normal tidak ada yang mencurigakan. Itu mau buat sertifikat tanah katanya untuk W," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita/Ahmad Syarifudin) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini