"Saya mendengar kabar ini langsung dari Banyumas. Sebelumnya saya sempat tidak percaya. Dan gaada firasat apapun," katanya.
Beberapa jam sebelum kejadian, anaknya menjalin komunikasi dengan keluarganya.
Bahkan, video call dengan anaknya sebelum masuk ke lubang emas.
"Kalau masalah firasat tidak ada. Cuman saya gabisa tidur semaleman aja.
Tapi, pas kejadian, jam 7 paginya dia sempat video call sama anaknya," jelasnya.
Arbani berharap anaknya yang tertimbun tambang emas ini, segera ditemukan.
"Harapannya saya, anak saya pasti selamat dan segera pulang ke sini (rumah)," tandasnya.
"Harapan dari keluarga maunya cepat pulang dengan selamat.
Terus, katanya dia juga mau pulang nanti tanggal 17 Agustus," tandasnya.
Belum Ditemukan
Hingga Kamis (27/7/2023) pukul 15.00 WIB, delapan pekerja tambang emas ilegal itu terhitung sudah terjebak lebih dari 40 jam.
"Informasi yang kami terima mulai bekerja pukul 19.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, dilaporkan ada air yang mengalir dari (lubang) sebelah," tutur Edy, Rabu (26/7/2023), dikutip dari Kompas.com.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi delapan pekerja itu.
Meski demikian, proses evakuasi mengalami kendala lantaran lubang tambang tempat masuk terbilang sempit dan hanya muat untuk satu badan.