Di tengah perjalanan, pelaku menemukan ide untuk merekayasa kejadian tersebut.
Ia menjatuhkan diri dengan motor bersama istrinya ke parit.
"Setelah jatuh ke parit, pelaku berpura-pura berteriak meminta tolong sehingga terdengar oleh warga," urainya.
Korban tewas
Pelaku kemudian membawa istrinya yang belum sadar ke rumah mertuanya.
Saat ditanya orangtua sang istri, Joni mengaku bahwa ia dan SO terjatuh di parit.
Baca juga: Joni Bunuh Istri yang Telah Dinikahi 16 Tahun Setelah Pengakuan 4 Anak Mereka Bukan Anak Biologisnya
Namun, korban tak kunjung sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat.
Karena keterbatasan alat di puskesmas, korban dibawa ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
Namun, saat hendak dilakukan penanganan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Merasa curiga dengan kematian anaknya, orangtua korban meminta untuk dilakukan autopsi.
Dari hasil autopsi itu kemudian terungkap bahwa korban tewas bukan karena jatuh dari parit, melainkan dibunuh oleh suaminya sendiri.
Pengakuan pelaku
Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menghabisi istrinya karena curiga SO ada main dengan pria lain.
"Dari dulu sejak menikah dengan istri saya, kalau saya minta awal-awal itu emang dia ndak mau ngasi."
"Minta jatah suami istri alasannya capek dan segala macam," ujarnya, Jumat.
Sebelum pembunuhan terjadi, Joni mengaku sudah sebulan berselisih paham dengan sang istri.
Pertengkaran itu dikarenakan Joni memergoki istrinya bermesraan dengan pria lain.
Namun, saat ditanya, istrinya itu tak mau mengaku.
Baru tiga hari setelahnya, korban mengaku setelah Joni berniat akan mengakhiri hidup.
"Jadi akhirnya istri saya ngaku sendiri, tapi dia bilang cuma dicium," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKubuRaya.com/Muhammad Firdaus)