Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pembangunan pos pengamanan pada wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah sudah sangat mendesak.
Tiga distrik yang terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, adalah Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Baca juga: Ibu Hamil dan Balita Jadi Prioritas Penanganan Krisis Pangan di Papua Tengah
Muhadjir mengungkapkan tiga distrik tersebut belum memiliki pos pengamanan.
"Yang mendesak pos keamanan, karena sampai sekarang harus diketahui teman-teman di Agandugume di tiga distrik itu belum ada pos keamanan. Baik dari pihak kepolisian baik dari pihak TNI," ujar Muhadjir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir usai memimpin Rapat Tingkat Menteri Penanganan Bencana Kekeringan Papua Tengah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Kehadiran pos pengamanan, menurut Muhadjir, sangat mendesak untuk memastikan lancarnya pasokan bantuan ke tiga distrik tersebut.
Baca juga: Menko PMK Ungkap Penyebab Kematian Warga Papua Tengah, Sebut karena Diare Akibat Umbi-umbian Busuk
"Itu yang sangat mendesak untuk memastikan suplai barang langsung ke Agandugume itu aman. Itu kan harus ada tenaga keamanan di sana. Itu kan yang pertama akan kita prioritaskan, mungkin dalam Minggu-Minggu ini," tutur Muhadjir.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan pos pengamanan tersebut bukan dalam rangka tempur, tapi untuk memastikan bantuan sampai ke tiga distrik tersebut.
"Pos itu bukan dalam rangka tempur, tapi dalam rangka membantu memastikan logistik itu sampai ke pengungsi," kata Suharyanto.
BNPB, kata Suharyanto, telah berkoordinasi dengan Kodam Cenderawasih untuk pengamanan.
"Pos keamanan akan mulai dibangun September. Untuk pasukannya organik dari Pangdam 17 Cenderawasih," pungkas Suharyanto.
Dikutip dari Tribunpapuabarat, bencana kekeringan melanda distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yakni yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri.
Bahkan, enam warga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.