Dari hasil pemeriksaan, Purwadi mengalami sakit pencernaan.
"Tadi sudah sempat di USG, cek darah, dan foto toraks, juga disarankan opname," urainya.
Kepala Desa Sengon, Agus Sumaryono membenarkan informasi soal Purwadi yang hilang sejak 2006 silam.
Sebelum hilang, Purwadi diketahui bekerja sebagai sopir truk.
"Dia (Purwadi) dulu punya dua anak laki-laki, dia dulu (kerja) sopir truk," kata Agus kepada TribunSolo.com.
Saat gempa 2006 silam, bangunan rumah milik Purwadi terdampak parah.
Mengetahui rumahnya roboh, Purwadi pergi hingga baru ditemukan 17 tahun kemudian.
"Saat gempa rumah roboh semua dia pergi, sudah lama tidak ketemu," tandasnya.
Dikatakan Agus, pihak keluarga telah melakukan upaya pencarian, namun tak membuahkan hasil.
Karena tak kunjung ditemukan, pihak keluarga akhirnya membuat surat kematian untuk Purwadi.
"Lama tidak ketemu, lalu dicarikan surat kematian untuk anak mengurus sekolah," jelas Agus.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Zharfan Muhana)