News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Ketika Paskibra di Perbatasan RI Bertugas di 'Kubangan Lumpur' hingga Gajah Jadi Pengerek Bendera

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paskibra di perbatasan RI-Malaysia tepatnya Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, kibarkan Bendera Merah Putih di lapangan yang berlumpur, Kamis (17/8/2023).

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Perayaan HUT Ke-78 RI di Istana Merdeka pada Kamis (17/8/2023) kemarin berlangsung meriah.

Banyak kejadian unik dan menarik selama prosesi upacara HUT RI.

Sebut saja soal copotnya sepatu sebelah kiri yang dipakai oleh pembawa baki Bendera Merah Putih, Lilly Indriani Suparman Wenda.

Ya sepatu Lilly tiba-tiba terlepas usai Paskibraka selesai menunaikan tugas mereka mengibarkan Bendera Pusaka.

Baca juga: Tingkah Polah Prabowo dan Basuki Curi Perhatian Warga saat Upacara HUT ke-78 RI di Istana

Sepatu Lilly copot saat berbaris kembali masuk ke Istana Negara.

Lilly adalah perwakilan Paskibraka yang berasal dari Provinsi Papua Pegunungan.

Saat ini, siswi yang lahir di Wamena pada 15 Mei 2007 itu menempuh pendidikan di SMAN 1 Wamena.

Ada lagi momen usil yang dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Di tengah pelaksanaan Upacara Bendera HUT ke-78 RI, Basuki tiba-tiba menyingkap beskap yang dikenakan Erick Thohir.

Aksi usil Basuki tak ayal kaget Erick Thohir.

Erick pun langsung membenarkan beskapnya.

Momen itu pun membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang berdiri di samping keduanya, tertawa.

Lalu bagaimana dengan pelaksanaan upacara HUT RI di sejumlah daerah di Indonesia?

Baca juga: Dapat Remisi 1 Bulan HUT ke-78 RI, Ferry Irawan Mengaku Bersyukur: Banyak Sekali Pelajaran Hidup

Berikut rangkuman Tribunnews terkait momen unik dan menarik pelaksanaan upacara HUT RI di sejumlah daerah.

Paskibra Bertugas di Tengah Kubangan Lumpur

Biasanya Upacara HUT Kemerdekaan RI dilaksanakan di lapangan dengan kondisi kering dan bersih.

Namun tidak demikian halnya yang terjadi di perbatasan RI-Malaysia.

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di perbatasan RI-Malaysia terpaksa bertugas dalam kondisi lapangan yang dipenuhi lumpur.

Namun kondisi ini tak menyurutkan langkah putra-putri terpilih itu untuk tetap semangat dan bertugas dengan baik selama Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).

Hingga akhirnya pelaksanaan upacara HUT RI berlangsung khidmat dan lancar.

Paskibra di perbatasan RI-Malaysia tepatnya Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, kibarkan Bendera Merah Putih di lapangan yang berlumpur, Kamis (17/8/2023).

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Tanah lapang yang menjadi lokasi pengibaran Bendera Merah Putih di Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, berubah menjadi bak kubangan kerbau.

Hal ini lantaran diguyur hujan deras yang terjadi semalaman.

Plt Camat Sebatik Barat, Sawaluddin mengatakan seragam Paskibraka yang berwarna putih seketika berubah menjadi cokelat akibat lapangan upacara yang berlumpur.

"Sudah coba ditangani dengan menyedot dan menimbun, tapi tetap saja berlumpur, tadi malam hujan deras sekali," kata Sawaluddin kepada TribunKaltara.com.

Meski begitu, Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di perbatasan RI-Malaysia tersebut tetap berlangsung hikmat.

Baca juga: Kesan Para Paskibraka usai Bertugas pada Peringatan HUT Ke-78 RI di Istana Merdeka

"Upacara Bendera Merah Putih tadi berlangsung hikmat. Ini semua karena semangat dari Paskibraka," ucapnya.

Selain dihadiri TNI-Polri, Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI juga dihadiri aparatur desa, aparatur kecamatan, termasuk anggota DPRD Nunukan.

Gajah Jadi Pengerek Bendera

Lain di Kaltara, lain pula di Pekanbaru.

Biasanya petugas pengibaran bendera dilakukan oleh manusia, namun di halaman Kantor BBKSDA Riau, Kamis (17/8/2023), tugas itu dilakukan oleh tiga ekor gajah.

Tiga ekor gajah masing-masing bernama Bankin, Vera dan Indah dipandu pawang melaksanakan tugasnya dengan tertib.

Bahkan seekor gajah yang bernama Vera sukses menarik tali pengerek bendera hingga bendera berkibar.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melibatkan tiga ekor Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera merah putih.

Ketiga gajah yang bertugas berjenis kelamin betina dua ekor dan satu jantan.

Pada saat memasuki momen pengibaran bendera merah putih, tiga petugas dari BBKSDA Riau membawa bendera diiringi oleh tiga ekor gajah terlatih.

Setelah bendera dipasangkan ke tali, gajah betina yang bernama Vera mulai mengerek tali diiringi lagu Indonesia Raya.

Baca juga: Momen Unik Saat 3 Ekor Gajah Menjadi Petugas Upacara HUT RI di BBKSDA Riau, Gajah Vera Kerek Bendera

Terlihat gajah begitu terlatih mengerek bendera hingga lagu Indonesia Raya selesai dan bendera merah putih telah berada di atas tiang.

Ketiga gajah juga melakukan penghormatan usai melaksanakan tugasnya.

Gajah Mitigasi

Sementara itu Plh Kepala BBKSDA Riau, Hartono mengatakan pengibaran bendera dengan melibatkan tiga ekor Gajah Sumatra di Halaman Kantor BBKSDA Riau, Pekanbaru, Kamis (17/8/2023) merupakan kali pertama terjadi di Riau.

"Kami ingin benar-benar melibatkan satwa pada pengibaran bendera, karena itu kami hadirkan gajah," kata Hartono.

Gajah bernama Bankin, Indah dan Vera dari Pusat Konservasi Gajah Minas jadi petugas upacara HUT RI ke-78 di kantor BBKSDA Riau, Kamis (17/8/2023). (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

Menurut Hartono, pihaknya awalnya memiliki gagasan bahwa satwa gajah yang ada di Provinsi Riau yang selama ini mungkin khalayak masyarakat umum belum pernah melihat dihadirkan dalam upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Ini adalah tiga ekor gajah mitigasi yang selama ini kita hadirkan terkait dengan permasalahan-permasalahan di Provinsi Riau," ujarnya.

Tiga ekor gajah yang menjadi petugas pengibaran bendera merah putih diharapkan bisa menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa gajah yang selama ini mungkin dianggap sebagai hama adalah satwa yang dilindungi.

Seluruh peserta upacara adalah seluruh UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ada di Riau.

"Ada 13 UPT yang dipusatkan di Balai Besar KDSA Riau," katanya.

Diketahui tiga ekor Gajah Sumatra yang bernama Bankin, Indah dan Vera ini berasal dari Pusat Konservasi Gajah Minas.

Sambil dipandu mahout atau pelatih gajah, dua gajah bertindak sebagai pengiring bendera, dan satu gajah menjadi pengerek bendera, yaitu gajah Vera.

Sumber: (TribunKaltara.com/Febrianus Felis) (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky/Doddy Vladimir)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Dikepung Lumpur Bak Kubangan Kerbau, Semangat Paskibraka di Perbatasan RI-Malaysia tak Goyah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini