News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Orasi Pelangi dan Pilihan Non Biner, Benarkah Ada Kampanye LGBT di OSKM ITB?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Institut Teknologi Bandung (ITB) diterpa isu miring, OSKM dikabarkan ada kampanye LGBT. Namun hal itu dibantah oleh Rektorat.

Jalu juga mengingatkan kembali pentingnya melakukan Revisi terhadap Undang-Undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

“Kita harus menutup pintu masuk yang masih terbuka lebar dalam kampanye LGBT melalui aplikasi streaming dari manca negara yang saat ini belum diatur oleh undang-undang penyiaran yang lama.” Tegas Jalu.

Jalu mengakui bahwa celah ini yang membuat Komisi Penyiaran Indonesia belum dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait tayangan bermuatan LGBT yang menggunakan streaming atau over the top (OTT).

Jalu mencontohkan temuan terkait materi kartun bermuatan LGBT yang tayang melalui Youtube baru-baru ini.

Heboh di Media Sosial

Media sosial dihebohkan dengan dugaan Institut Teknologi Bandung (ITB) kampanyekan LGBT.

Hal tersebut terkuak dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru ITB saat mengisi sebuah formulir.

Dalam isian formulir tersebut terdapat pilihan jenis kelamin selain jenis kelamin pria dan wanita.

Namun ada juga pilihan kelamin non biner.

Sebagai informasi, penyebutan non biner merujuk pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya dengan jenis kelamin tertentu.

Kabar tersebut viral setelah unggahan akun Instagram @alinnerosida.

Dalam keterangan unggahan tersebut diberi judul "Ada apa dengan ITB Hari Ini?".

"Awalnya mengabaikan berbagai berita tenang OSKM. Tapi setelah memperoleh cerita dari seorang teman tentang realita di lapangan. Sungguh bergemuruh dada ini. Sudah selayaknya alumni menggulirkan petisi atau apapun untuk menegur secara tegas terjadinya hal ini," tulis akun @alinnerosida.

Akun tersebut pun menyebut mendapatkan cerita dari temannya.

"Di grup 9 kali banyak yang anaknya masuk ITB tahun ini, OSKMnya ada beberapa isu, pertama waktu sholat maghrib ngga cukup, kuesioner dari sponsor **** dipertanyakan jenis kelamin ada pilihan non biner dan di rundown ada orasi pelangi," lanjutnya.

Lebih lanjut, akun itu juga menyebut setelah diprotes, ada permintaan maaf atas waktu salat magrib yang kurang, pertanyaan gender pun menjadi free text dan orasi tidak memakai tulisan pelangi lagi.

"Setelah banyak protes ada permintaan maaf atas waktu sholat magrib kurang, pertanyaan di google form jd free text, dan orasi ga pake tulisan pelangi," sambungnya.

Kabar tersebut langsung menjadi sorotan publik. (Tribun Jabar/M Nandri Prilatama/Salma Dinda Regina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini