Paling santer, Bupati Tala H Sukamta dikabarkan mendapat tekanan atau intimidasi dari pihak tertentu agak menolak kedatangan Cak Imin.
Hal ini tersiar luas pada pemberitaan media daring namun itu dibantah langsung Sukamta.
"Kabar itu tidak benar. Sama sekali tidak ada intimidasi terhadap saya dari pihak mana pun. Tidak ada," tegas Sukamta ketika dikonfirmasi via telepon, Rabu (6/9/2023).
Pengabungan Dua Acara
Ia menerangkan awal mula penggabungan pembukaan Gema Al-Qur'an yang digelar pemerintahannya sejak tiga tahun lalu dan MTQ Nasional/Internasional yang digelar Jamiyyatul Qurra'wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU).
Dikatakannya, Gema Al-Qur'an merupakan acara rutin tahunan yang dibiayai APBD Pemkab Tala yang awalnya adalah bagian dari kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi Tala.
Tahun ini pelaksanaannya dipadukan dengan MTQ Nasional/Internasional JQHNU.
"Sebulan lalu saya diminta hadir pada rakernas JQHNU di Jakarta," papar Bupati H Sukamta.
Saat itu dirinya menceritakan bahwa pemerintahannya memiliki ajang religius mirip MTQ, yaitu Gema Al-Quraan.
Lalu, pihak JQHNU menyatakan bahwa memiliki ajang MTQ Nasional dan Internasional juga.
Kemudian pihak JQHNU mencetuskan gagasan untuk menggabungkan pelaksanaan kedua ajang religius tersebut karena memiliki kemiripan.
Bupati H Sukamta pun menyambut baik dan setuju.
Pada rapat teknis di Kota Pelaihari, papar Bupati H Sukamta, pihak JQHNU mengusulkan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin yang membuka acara.
Jika Wapres berhalangan, maka Menteri Agama yang membuka.
"Dan, Wapres dan Menag berhalangan, maka yang membuka Bupati Tala. Saya setuju. Begitu kesepakatannya saat itu. Sama sekali tidak pernah muncul usulan nama Pak Muhaimin," beber Sukamta.