News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Relokasi di Pulau Rempang

Cerita Guru di Batam Evakuasi Siswa ke Hutan saat Ricuh Rempang Pecah, Gas Air Mata Penuhi Kelas

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delia menceritakan upaya menyelamatkan siswa SMPN 22 Batam saat ruang kelas terkena uap gas air mata, Kamis (7/9/2023). Kericuhan pemasangan patok di Pulau Rempang, Batam berdampak luas. Kegiatan belajar siswa SMPN 22 Tanjung Kertang Cate, Batam terpaksa berhenti.

"Anak saya gak bisa bernapas, tolong anak saya," teriak Herman sepanjang jalan sambil berlari menggendong anaknya.

Dibelakang Herman ada sosok wanita yang juga terihat berlari, dia adalah istrinya Herman.

Wanita yang mengenakan baju kaus merah muda tersebut juga tak bisa menahan kesedihan. "Ya tuhan anak saya, gak bergerak," teriaknya.

Melihat kedua suami istri ini berteriak, sorot mata warga yang berada di sepanjang jalan langsung mengarah kepadanya. Begitu juga seorang anggota Brimob Polda Kepri.

Ia langsung menolong Algifari yang sedang digendong ayahnya. Pertolongan pertama langsung diberikan agar sang anak sembuh.

Herman menggendong bayinya yang pingsan di tengah bentrokan warga Rempang dan aparat gabungan di Jembatan 4 Barelang, Batam, Kamis (7/9/2023). Bayinya pingsan karena gas air mata masuk ke dalam rumahnya lewah jendela yang terbuka. (TribunBatam.id/Aminudin) (Tribun Batam)

Ia dibawa kesebuah lokasi yang aman. Sebisa mungkin anak tersebut harus di tolong. Sebab kondisi Algifari terlihat tidak bergerak.

Matanya memutih karena terkena gas air mata yang masuk ke kamar rumahnya saat Algifari sedang tertidur nyayak di dalam ayunan kamar tersebut.

Dengan sigap anggota Brimob memberikan bantuan dan akhirya anak tersebut terlepas dari masa-masa bahayanya.

Baca juga: IPW Kecam Bentrok Polisi vs Warga di Rempang Batam: Contoh Keberpihakan Polisi ke Pengusaha

Tidak hanya itu, anak kedua Herman yang bernama Fazan juga merasakan panasnya gas air mata. Saat itu, bocah 5 tahun tersebut juga berada bersama adiknya di dalam kamar.

Beruntug kedua anak Herman bisa segera diselamatkan karena kesigapan Herman membawa anaknya untuk meminta petolongan.

Herman yang ditemui dirumahnya pasca kejadian mengatakan, saat kejadian itu memang anaknya sempat pingsan dan bola matanya memutih.

"Saya kaget awalnya melihat anak saya pingsan dan matanya putih semua. Dia terkena gas air mata di rumah," sebut Herman yang ditemui TribunBatam.id di kediamannya.

Asap gas air mata ini masuk ke rumah Herman melalui jendela kamar. Kebetulan saat itu jendela kamar tersebut terbuka.

"Angin mengarah ke jendela rumah. Kebetulan anak saya berada di dalam ayunan. Dia langsung terkena gas air mata," sebutnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini