"Di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini, saya dan ibu saya sudah meninggal dunia," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Meskipun demikian, Hengki masih enggan membuka secara gamblang terkait isi dari surat tersebut.
Hengki dalam pernyataan terbarunya, membeberkan ada temuan baru di TKP.
Pihaknya mendapati benda senter hingga dupa di kamar mandi rumah ibu dan anak ini.
Keduanya berada di dekat jasad saat ditemukan oleh kepolisian. Selanjutnya penemuan senter menimbulkan pertanyaan untuk penyidik.
"Kami akan selidiki kenapa kok ada senter," kata Hengki.
Hengki menemukan pola yang sama antara kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Cinere dengan kasus Kalideres.
"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres. Oleh karenanya polanya sama, ditemukan jenazah sudah rusak," paparnya, dikutip dari WartaKotalive.com.
Akan tetapi, tambah Hengki dirinya tidak mau cepat menyimpulkan kasus di Cinere.
Dirinya menegaskan, pihaknya masih terus bekerja dengan menggandeng tim dari laboratorium forensik.
Polisi juga akan melakukan oleh TKP untuk kesekian kalinya guna mengungkap misteri kematian ibu dan anak di Cinere.
"Sampai kita bener-bener yakin apa yang terjadi di TKP ini," tandasnya.
Soal kasus Kalideres
Dirangkum Tribunnews.com, kasus penemuan jasad dalam rumah tidak hanya kali ini terjadi.
Pada bulan November 2022 lalu, masyarakat juga dihebohkan dengan penemuan jasad 4 orang dalam satu rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.