Menurutnya, penyematan status Pantai Cibutun sebagai paling kotor ke-4 tidak bisa apabila hanya berdasarkan asumsi.
Deris menilai pernyataan seperti itu harus berdasarkan penelitian atau analisa dari para ahli.
"Kami hanya menolak, karena dalam video viral ada kata-kata 'Selamat Datang di Pantai Terkotor nomor 4 di Indonesia' itu yang kami pertanyakan," katanya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (4/10/2023).
"Hari ini kita tidak tahu hasil dari survei yang dilakukan Pandawara. Pernyataan tersebut harus dipertanggungjawabkan," lanjut Deris.
Di sisi lain, Deris mengakui memang sampah di Pantai Cibutun memang bisa dibilang banyak.
Sampah-sampah tersebut sudah dibersihkan pada bulan Mei 2023 lalu, oleh perangkat desa dan Pemkab Sukabumi.
"Kita akan melakukan pembersihan lagi pada waktu dalam rangka hari jadi Kabupaten Sukabumi. Kita akan mengadakan kegiatan berlanjutan."
"Makanya saya tidak terima pantai ini dikatakan pantai terkotor ke-4 di Indonesia," tegas Deris.
Kini, Deris meminta pihak Pandawara melakukan klarifikasi terkait pernyataannya.
Selain itu, diketahui lokasi dalam video adalah Pantai Loji bukan Pantai Cibutun, Sangrawayang, sebagaimana yang disebutkan dalam video.
"Yang dibuat adalah Pantai Loji, bukan pantai Pantai Cibutun, Sangrawayang," tegas Deris.
Terakhir, Deris menjelaskan alasan kenapa Pantai Loji sering terlihat kotor padahal pembersihan rutin dilakukan.
Ia mengaku, sampah-sampah bersumber kiriman dari wilayah-wilayah di atasnya.
"Sampah bersumber dari hulu yang bermura di Pantai Loji. Pemerintah sudah bergerak," tutup Deris.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunjabar.id/M Rizal Jalaludin)