"Kandungan obat nyamuk cair yang masuk ke dalam minuman yang diminum pasutri," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Cerita Pilu Bayi Anak Bos Rosok di Klaten, Nangis di Samping Jasad Ibu-Bapaknya yang Berpelukan
Sementara motif Y dan IDN nekat mengakhiri hidup diduga ada kaitannya dengan utang.
Setelah meninggal, ada sejumlah orang mendatangi keluarga korban untuk menagih utang.
KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa menyebut, totalnya mencapai Rp800 juta.
Dugaan ini diperkuat dengan keterangan rekan korban dan bukti percakapan di aplikasi chatting di HP korban.
"Ada komunikasi percakapan hpnya, kita juga bisa melihat di situ untuk menguatkan bahwa keduanya terlilit utang," tegas Umar.
Informasi tambahan, Y dan IDN meninggalkan dua orang anak yang masih kecil-kecil.
Keduanya kini diasuh oleh keluarga besar dari pasutri tersebut.
DISCLAIMER
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website berikut: LINK.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo)