Hal tersebut lantaran titik jatuhnya pesawat bermedan ekstrem, terjal hingga curam.
Bahkan, tingkat kemiringan di Gunung Kundi mencapai sekitar 30 derajat.
Kabut tebal juga kerap menyelimuti.
"Informasinya, helikopter merapat ke lokasi hari ini untuk melakukan evakuasi," katanya.
Baca juga: Soal Jatuhnya Pesawat Super Tucano, TNI AU Bentuk Tim Investigasi hingga Cerita Saksi Mata
Dia menjelaskan, ada sekira 100 personel gabungan yang terus berjibaku membantu melakukan evakuasi puing pesawat tempur.
"Personel gabungan terjun ke lokasi guna membantu melakukan evakuasi serpihan pesawat tempur," ucapnya.
Sebagai informasi, ada empat perwira yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) di wilayah pegunungan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 tersebut terjatuh saat latihan formasi.
Selanjutnya, keempat perwira ini disemayamkan di Lanud Abdulrachman Saleh Malang pada Jumat (17/11/2023).
Sebanyak tiga jenazah perwira kemudian dimakamkan di TMP Untung Suropati Malang dan satu jenazah diberangkatkan ke Madiun untuk dimakamkan di TMP Kota Madiun.
Satu perwira yang dimakamkan di Kota Madiun adalah Mayor Pnb Yuda A Seta.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul TNI AU akan Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tocano yang Celaka di Pasuruan, Ada Alasan Keamanan