Hanifah meminta istri korban untuk masuk ke rumah AS melalui pintu yang pernah ditunjukkan korban.
Setiba di dalam rumah, istri korban mendapati suaminya tewas di dalam kandang harimau.
"Kakak Ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," bebernya.
Istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke keluarga dan pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Sungai Pinang.
Hanifah menambahkan korban sudah bekerja dengan AS selama tiga tahun.
Harimau Disumpit Dulu
Harimau yang menerkam Suprianda pekerja di rumah seorang pengusaha yang memelihara hewan buas itu telah dievakuasi ke Tabang Kutai Kartanegara.
Agar proses evakuasi berjalan aman, harimau itu harus dibius denagn cara disumpit.
Dokter Hewan Amir Ma'ruf selaku Peneliti Satwa Liar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, harimau tersebut dibius yang dosisnya disesuaikan dengan berat badannya.
Setelah disumpit, obat bius tersebut akan mulai bereaksi dalam waktu 15 menit.
Setelah harimau yang diperkirakan berbobot 100 kilogram lebih tersebut dipastikan kehilangan kesadaran, baru akan dipindahkan ke dalam kandang.
"Setelahnya kami sentuh bulu matanya menggunakan tongkat. Sama seperti manusia, kalau benar-benar tidur tidak akan berkedip," jelas dokter Amir Ma'ruf.
Pascadipindahkan ke kandang, mereka harus menunggu harimau tersebut sadarkan diri baru boleh dilakukan mobilisasi.
"Proses sadar kembali bisa mencapai 30 menit.
Kalau sudah sadar baru boleh dibawa. Harus begitu agar harimaunya tidak stres," tegas dr. Amir Ma'ruf. (Tribun Kaltim/Rafan Arif Dwinanto)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terjawab, Siapa Pemilik Harimau yang Terkam Suprianda, Pengusaha Kayu dan Fitness, Beli Hewan Mahal